DIY Yogyakarta | pikiranrakyat.org – Dalam rangka melakukan Kunjungan Kerja (Kunker),Tim anggota DPRD Kota Depok Komisi A sambangi Depo Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Istimewa (DIY) Yogyakarta, yang bertujuan sebagai Study Banding kemajuan wilayah dalam upaya meningkatkan kualitas sistem pengamanan Perpustakaan dan Kearsipan di Kota Depok.
Dipimpin oleh H.Hamzah.SE.M.M sebanyak 11 orang anggota Komisi A DPRD Kota Depok, selama tiga hari 17-18-19, Maret 2022, Tim mengunjungi beberapa tempat yang dinilai dapat menjadi tolok ukur kemajuan sistem Pemerintahan di Kota Depok.
H.Imam Musanto.S.Pd.M.M mengatakan, bahwa kegiatan kunker tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan sistem pengamanan database dan Kearsipan di Kota Depok.
“Alhamdulillah, kami dari Komisi A mulai dari hari Kamis – Jum’at – Sabtu (17-18-19/3/2022), mengadakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DIY Yogyakarta sebagai Study Banding dengan kaitan Perpustakaan Daerah”, ujar H.Imam Musanto, Sabtu 19/3/2022.
“DIY Yogyakarta merupakan Pemerintahan Provinsi yang membawahi beberapa Kabupaten. Maka, pusat informasi yang berkaitan dengan kearsipan ini berpusat di Depo Kearsipan Provinsi”, sambungnya.
Politisi PKS super aktif ini mengungkapkan, bahwa sistem Kearsipan di DIY Yogyakarta dibagi menjadi 2 bagian yakni: Arsip Aktif dan Arsip Tidak Aktif.
“Disini ada arsip yang aktif, dan ada juga yang memang tidak aktif. Arsip yang memang sebagai tempat penyimpanan, pendataan, menjadi arsip dinamis dan statis”, ungkapnya.
“Arsip dinamis itu, adalah arsip yang memang bisa dipergunakan dan dilihat. Sementara, arsip yang statis merupakan sebagai sebuah bukti otentik dari suatu lembaga atau bukti pada suatu permasalahan”, tambahnya.
Ketua Perbakin Kota Depok ini juga menambahkan, bahwa sistem Kearsipanย yang diterapkan di DIY Yogyakarta sudah lebih maju, terlihat dari dibuatnya Diorama yang mana menjadi penampung arsip dari awal terbentuknya wilayah tersebut.
“Kondisi Perpustakaan dan Kearsipan disini sudah lebih maju, dimana kami juga telah mengunjungi Diorama tentang sejarah Yogyakarta. Saat dibuka nya dan dimulainya saat Kerajaan Pajang, kemudian pada masa Kerajaan Mataram hingga saat ini”, paparnya.
“Kami melihat, bahwa ada banyak kesamaan antara Kota Depok dan Provinsi DIY Yogyakarta, dimana arsip – arsip yang tersimpan di Depo arsip ini juga bisa diakses oleh masyarakat. Tempat ini (Depo Arsip) cukup luas yaitu seluas 2000 meter, dan disitu tersimpan berbagai macam kearsipan yang terbagi menjadi dua gedung, yang didepan bagian perpustakaan dan yang dibelakang adalah gedung kearsipan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas (Kadis)”, lanjut Bang Imun.
H.Imam Musanto menilai, bahwa struktur kearsipan didaerah Provinsi Yogyakarta, yang dengan menggunakan kearifanlokal, bisa menjadi contoh positif bagi kemajuan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
“Kalau kita melihat dari struktur kearsipan, memang setiap daerah yang kami kunjungi, mempunyai ciri khas tersendiri, dan memiliki kerarifanlokal tersendiri. Jadi, ini bisa kita contoh untuk bisa bagaimana menggali sumber daya manusia (SDM) kearifanlokal yang ada di Kota Depok, dan Alhamdulillah hari ini sebagai kunjungan kajian kami yang terakhir di Kota DIY Yogyakarta, insyaallah sore ini mohon do’anya kami berangkat kembali ke Depok”, pungkasnya.(Ar)