Depok | pikiranrakyat.org – Dalam rangka berikan pencegahan dan penanganan kekerasan pada anak khususnya di Kota Depok, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bekerjasama dengan TK.Al-Insan yang beralamat di Jalan Kembang Lio, RT06/RW013, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, menggelar Sosialisasi Gerakan Perlindungan Anak dengan tema ‘ Gerakan Asuh Anak Tangguh’ di sekretariat TK.Al-Insan, sebagai bentuk dukungan aktif bagi program kerja terbaik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tahun 2022.
Kartika Sari.S.Pd selaku Kepala Sekolah TK.Al-Insan mengatakan, bahwa tugas menjaga anak-anak calon generasi masa depan bangsa tidak hanya sebatas merawat anak-anak agar sehat secara fisiknya saja. Orang tua juga punya PR besar untuk menumbuhkan anak-anaknya, dalam mencapai serta membentuk mental yang tangguh pada anaknya, agar lebih mampu menghadapi berbagai masalah di kemudian hari secara sehat.
“Bibit-bibit ketangguhan anak sudah ada sejak dini. Saya suka menyebut bahwa mentalitas balita itu luar biasa, dan peran orang tua sangat penting untuk melatih semua potensi itu, agar anak menjadi independen, serta tidak dependen terhadap orang tua. Ketika independen, ia jadi anak tangguh dalam menghadapi apa pun yang ada dikehidupan masa depannya”, ucap Ika, Senin 8/8/2022.
“Ajari anak-anak kita tentang fungsi eksekutif otak kita, intinya adalah ‘Planning dan Organizing’. Hal simpel yang bisa kita latih adalah : Set Up, Play, dan Clean up. Mereka yang merencanakan mau main apa, mereka bermain dmana, dan setelah selesai wajib dirapihkan sendiri. Jadi, ketika main orang tua Encourage anak melakukan 3 tahap ini”, sambungnya.
Lebih jauh Ika menambahkan, bahwa anak merupakan amanah terbesar yang dititipkan sang pencipta kepada orang tua. Oleh karena itu, orang tua harus menjaga dan membesarkan dengan sebaik-baiknya, memberikan pengasuhan yang baik tanpa henti, dari sejak anak dalam kandungan, usia dini, remaja, hingga anak sudah beranjak dewasa.
“Selain merawat anak dari kecil, orang tua pun memiliki tanggung jawab penuh untuk membimbing, mengawasi, serta melindungi anaknya agar tumbuh dan berkembang optimal. Namun, ini tentu harus sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap anak, agar kelak anak siap untuk hidup bermasyarakat dengan karakternya yang mulia”, ungkap Ika.
“Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal ‘Child Development’, urutan kelahiran anak memang memainkan peranan penting dalam pembentukan kepribadian. Jadi, jangan heran jika masing-masing anak kita memiliki sifat dan karakter berbeda satu sama lainnya. Tapi, selalu ingat, karakter dan sifat seseorang itu sebenarnya terbentuk dari berbagam faktor, bukan hanya urutan kelahiran saja. Faktor eksternal seperti lingkungan, teman bermain, dan tentunya pola asuh kita sebagai orangtua kepada mereka juga sangat menentukan”, lanjutnya.
Kepsek TK.Al-Insan juga menjelaskan, bahwa ada hal lain yang juga penting untuk menumbuhkan anak tangguh yakni : memberi mereka kesempatan untuk belajar gagal, kecewa, sedih. Sebab, semua hal itu akan mengajarkan mereka untuk meregulasi emosi dan meregulasi diri.
“Ketika anak mengalami kegagalan atau kekecewaan, orang tua bisa menempatkan diri sebagai teman yang menerima, dan memvalidasi perasaan mereka. Kemudian, orang tua bisa mengambil peran sebagai ‘Life Coach’ yang mendampingi mereka menyelesaikan masalah secara bersama-sama”, jelas Ika.
“Untuk dapat merealisasikan ‘Gerakan Asuh Anak Tangguh’ ini, diperlukan adanya kerjasama yang intens dari semua pihak seperti : Pihak Sekolah, Orangtua, dan Pemerintah selaku pemangku kebijakan wilayah. Merangkum dari modul pembelajaran jenjang PAUD yang dikeluarkan oleh Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), para orangtua boleh memilih pola asuh yang telah direferensikan yang diantaranya adalah : Pola Asuh Permissif, Pola Asuh Otoriter, dan Pola Asuh Demokratis, yang sesuai dengan karakter anak. Untuk itu mari bersama-sama kita sukseskan program ini, menuju Kota Depok yang Maju, Berbudaya, dan Sejahtera bersama”, tutup Ika.(Arifin)
