Semarang | pikiranrakyat.org – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Semarang untuk mendapatkan sertifikasi halal untuk produk mereka. Pernyataan ini disampaikan pada acara Gebyar Polder Tawang dan Kampanye Halal Wajib di Polder Tawang, Semarang pada Sabtu (19/3).
“Banyak negara Muslim membutuhkan produk UKM dari Indonesia, termasuk Semarang. Proses sertifikasi halal tidak mudah dan bisa mahal, yang mungkin membuat pemilik bisnis merasa putus asa,” kata Ita dalam pernyataan tertulis pada hari Minggu (20/3/2023).
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia berpotensi menjadi eksportir produk halal utama di luar negeri. Oleh karena itu, ia berharap sertifikasi halal tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar tetapi juga oleh bisnis individu dan UKM.
“Diharapkan Kampanye Halal Wajib dapat membuka mata kita bahwa pemerintah kota, provinsi, dan pusat selalu mendukung para pengusaha. Ini merupakan bentuk edukasi dan bantuan bagi UKM untuk mendapatkan sertifikasi halal sehingga produk mereka dapat ditingkatkan,” tambahnya.
Kampanye Halal Wajib adalah manifestasi dari keseriusan Pemerintah Kota Semarang dalam mematuhi Undang-Undang No. 33 Tahun 2014. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di Republik Indonesia harus memiliki sertifikasi halal.
Selain itu, kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi halal dilakukan sebagai komitmen pemerintah untuk memberikan keamanan, kenyamanan, keamanan, dan kepastian produk halal bagi masyarakat.
Di Semarang, kampanye halal wajib adalah bagian dari acara Gebyar Polder Tawang yang diadakan untuk memperingati hari jadi Kota Semarang yang ke-476. Acara ini juga dihiasi oleh kegiatan lain, seperti kompetisi memancing, kompetisi menyanyi dangdut, kompetisi memasak menggunakan produk pertanian perkotaan, kompetisi memasak untuk hidangan ikan, kompetisi memasak untuk menu stunting, kompetisi memasak untuk camilan, dan kompetisi pendukung.
Selain itu, acara ini juga didekorasi dengan Fun Run dan komunitas vespa yang berkeliling di sekitar kawasan Kota Lama.
“Ini adalah cara kita dapat mencapai masyarakat yang sehat, terutama dalam mengatasi stunting dan kemiskinan. Selain itu, jika pertanian perkotaan dilakukan dari hulu ke hilir, itu akan memiliki dampak yang sangat besar. Mudah-mudahan, hal ini dapat diterapkan oleh masyarakat secara luas,” tutup Ita. (Rz)