Depok | pikiranrakyat.org – Jargon Pembenahan Permasalahan Banjir diwilayah Kecamatan Pancoran Mas, yang digadang oleh Camat Panmas beserta para Lurahnya, nyatanya hanya sebatas pencitraan dan isapan jempol semata. Pasalnya, hingga detik ini khusus permasalahan banjir saat hujan diwilayah jalan Arief Rahman Hakim saja tak kunjung ada aksi dan reaksi upaya penyelesaian dari para pemangku wilayah yang katanya peduli terhadap masyarakat tersebut.
Front Pembela Merah Putih diwakili Juru Bicaranya (Jubir) Suryadi Bhoges menyebut, bahwa kepedulian terhadap masyarakat itu harusnya direalisasikan oleh para pemangku wilayah, bukan hanya asal dijadikan jargon pencitraan yang hanya menimbulkan efek positif kepada para pengkicaunya saja.
“Jadi, kalau para pemangku kebijakan belum punya atau tidak punya solusi untuk permasalahan masyarakat idealnya jangan terlalu banyak bicara tentang perubahan, karena itu akan memberikan image buruk terhadap masyakat kepada para pelayannya (ASN-red)”, ucap Bhoges, Minggu 25/3/2023.
“Normalnya itu, lihat dulu lokasi permasalahan se-detail mungkin, lalu bahas total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian, kemudian diskusikan sumber anggarannya, dan bahas siapa kontraktornya. Bukan hanya publikasi wacana begini dan begitu kedepannya, harapannya, dan impiannya, maaf bos ini masalah riil nyata, bukan angan – angan belaka. Jadi, aksi nyata yang dibutuhkan bukan hanya wacana dan sebatas rencana”, tegasnya.
Hasil pantauan FPMP khusus wilayah Kecamatan Pancoran Mas yang notabene berada di jantung Kota Depok hari ini terpantau 3 titik lokasi banjir, pada sebelum dan sesudah hujan sore hari.
“Pagi sampai sore sebelum hujan, wilayah RT5/RW3 Kelurahan Depok hampir se lutut orang dewasa banjir mengepung wilayah tersebut, padahal posisi cuaca cerah alias tidak hujan, hal ini bukan baru terjadi namun sering terjadi diwilayah tersebut, dan Lurah bersama Camat pasti tau akan hal ini”, terang Bhoges.
“Kemudian selain banjir terjadi di jalan ARH, banjir juga merendam akses jalan warga Kampung Lio RT5/RW19 Kelurahan Depok menuju Masjid Baiturrahman, ini pun telah lama diketahui oleh para pemangku wilayah yang sampai saat ini hanya bisa menjadikan permasalahan warga tersebut, hanya sebatas ajang pencitraan di media saja”, ungkapnya.
FPMP meminta kepada para aparatur Pemkot Depok khususnya diwilayah Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok, untuk tidak hanya menjadikan permasalahan krusial warga sebagai ajang kicauan tanpa reaksi mencari solusi semata, tapi jalanilah tupoksi amanah masyarakat yang jelas secara undang – undang dijamin kenyamanan kehidupannya oleh negara, dan para ASN lah pelaku pelayannya.
“Kami berharap, kepada Walikota Depok beserta Wakil Walikota Depok, untuk selalu memberikan edukasi khusus bagi para jajarannya terutama pada tingkat Kelurahan dan Kecamatan, agar bisa benar – benar faham arti kata melayani masyarakatnya dengan benar, dan tidak selalu menjadikan kesusahan masyarakat sebagai ajang pencitraan individual semata”, tandasnya.
“Mari bangun Kota Depok ini dengan nyata, bukan hanya selalu berbicara wacana, apa harus menunggu korban berjatuhan baru melakukan perbaikan. Sadarlah para pemangku wilayah, kepada siapa anda harus melakukan kebijakan, dan mulailah rasakan kesusahan masyarakatmu, yang selalu hidup lelah karena ketidakpedulian mu”, pungkas Bhoges.(Arifin)
