back to top
spot_img
๐ŸŒ™ ๐Ÿ•Œ ๐—ง๐—ฎ๐—พ๐—ฎ๐—ฏ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต๐˜‚ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ป๐—ฎ ๐—ช๐—ฎ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐Ÿ•Œ ๐ŸŒ™ โ€” Selamat Hari Raya ๐—œ๐—ฑ๐˜‚๐—น ๐—™๐—ถ๐˜๐—ฟ๐—ถ ๐Ÿญ๐Ÿฐ๐Ÿฐ๐Ÿฒ ๐—› โœจ ๐Ÿ™ Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. ๐Ÿคฒ ๐— ๐—ผ๐—ต๐—ผ๐—ป ๐— ๐—ฎ๐—ฎ๐—ณ ๐—Ÿ๐—ฎ๐—ต๐—ถ๐—ฟ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฎ๐˜๐—ถ๐—ป.
๐ŸŒ™ ๐Ÿ•Œ ๐—ง๐—ฎ๐—พ๐—ฎ๐—ฏ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต๐˜‚ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ป๐—ฎ ๐—ช๐—ฎ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐Ÿ•Œ ๐ŸŒ™ โ€” Selamat Hari Raya ๐—œ๐—ฑ๐˜‚๐—น ๐—™๐—ถ๐˜๐—ฟ๐—ถ ๐Ÿญ๐Ÿฐ๐Ÿฐ๐Ÿฒ ๐—› โœจ ๐Ÿ™ Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. ๐Ÿคฒ ๐— ๐—ผ๐—ต๐—ผ๐—ป ๐— ๐—ฎ๐—ฎ๐—ณ ๐—Ÿ๐—ฎ๐—ต๐—ถ๐—ฟ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฎ๐˜๐—ถ๐—ป.

Ditjen Bea Cukai Dalam Sorotan Publik, Karena Dugaan Praktik Korupsi Terkait Pungutan IMEI Handphone Impor

Date:

Jakarta | pikiranrakyat.org – Kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea Cukai) akhir-akhir ini menuai kritik publik. Isu terbaru yang mengemuka adalah dugaan praktik korupsi terkait pengumpulan International Mobile Equipment Identity (IMEI) pada ponsel impor.

Sebelumnya, Bea Cukai juga menjadi sorotan karena pejabat dan keluarganya memamerkan kekayaannya, perilaku tidak menyenangkan selama inspeksi bandara, dan keluhan di media sosial yang ditanggapi dengan hinaan.

Dugaan praktik korupsi yang melibatkan pengumpulan IMEI bermula dari surat terbuka seorang PNS muda Bea Cukai yang diganggu oleh oknum – oknum yang menodai institusi tempatnya bekerja.

Surat terbuka itu viral setelah akun Twitter dengan username @PartaiSocmed mempublikasikannya. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga mengakui ada kesalahan prosedur dalam pemungutan IMEI dan memberikan sanksi kepada pegawainya yang terlibat.

Parahnya lagi, dugaan korupsi yang merajalela ini disebut – sebut melibatkan aparat bea cukai dari kalangan menengah hingga pejabat dengan jabatan Eselon III.

Alasannya sederhana, semua orang tahu dan saling menutupi demi menjaga reputasi dan institusi Bea Cukai sendiri.

Dikutip dari artikel yang ditulis di situs resmi Media Keuangan (MK+) Kementerian Keuangan, lembaga Bea dan Cukai pernah dibekukan oleh pemerintah Orde Baru karena menjadi sarang korupsi.

Presiden Soeharto saat itu sangat kesal dengan maraknya praktik korupsi di Bea dan Cukai. Meski tidak dibubarkan, Soeharto memutuskan untuk membekukan lembaga tersebut.

Pada masa Orde Baru, praktik korupsi, khususnya Pungutan Liar (Pungli), begitu lekat dengan aparat bea cukai. Mereka bersekongkol dengan pengusaha ekspor – impor.

Banyak pengusaha menyuap petugas bea cukai untuk memfasilitasi penyelundupan. Praktek ini sering disebut sebagai ‘Uang Damai’ atau ‘Uang Perdamaian’.(Arf)

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

Berita terkait
Related

Warga Mekarjaya Gelar Pelatihan UMKM, Dorong Sentra Kuliner Taman Merdeka Naik Kelas

DEPOK | Pikiranrakyat.org - Puluhan pedagang kuliner yang berjualan...

Fraksi PKB DPRD Depok Gelar Pemotongan Hewan Kurban, Bangun Kebersamaan dengan Insan Media

DEPOK | Pikiranrakyat.org - DPRD Kota Depok menggelar pemotongan...

Wujudkan Kebersamaan, Setia Jaya Gelar Pertandingan Sepak Bola dalam Pererat Tali Silaturahmi

DEPOK | Pikiranrakyat.org - Semangat kebersamaan dan persaudaraan kembali...

Iduladha Penuh Makna, Legislator PAN Deny Kartika Sembelih Hewan Kurban Sendiri

DEPOK | Pikiranrakyat.org - Anggota DPRD Kota Depok dari...