Jakarta | pikiranrakyat.org – Kaesang Pangarep, putra dari Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), dilaporkan ditertawakan oleh saudaranya Gibran Rakabuming Raka, yang juga Wali Kota Solo. Ini terjadi setelah Kaesang mendapat dukungan dari relawan Ganjar untuk maju sebagai Wali Kota Depok pada tahun 2024.
Dukungan itu diumumkan oleh Thomas Djunianto, Ketua Harian DPP GP Center, yang menyatakan bahwa deklarasi akan dibuat pada tanggal 1 April mendatang.
“Dalam momen kontestasi Pilkada 2024, kita memiliki momentum untuk mengganti wali kota dengan cara yang sesuai konstitusi. Menurut kami, tokoh yang ideal untuk memimpin kota Depok adalah Mas Kaesang. Oleh karena itu, GP Center akan mengajak masyarakat dan mendeklarasikan dukungan pada tanggal 1 April 2023 untuk mendukung Mas Kaesang pada Pilkada Depok 2024,” kata Thomas, Kamis (30/3/2023).
Thomas mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan partai-partai untuk memperoleh dukungan untuk Kaesang. “Kami akan bekerja sama dengan setiap partai politik yang mendukung Kaesang sebagai wali kota Depok pada Pilkada 2024,” ujar dia.
Thomas juga mengkritik kinerja Wali Kota Depok Idris, seorang tokoh PKS, yang menurutnya membuat Depok menjadi kota eksklusif selama kepemimpinannya. Ia menilai bahwa kota Depok semakin banyak sekolah dan permukiman yang hanya ditujukan untuk golongan tertentu saja.
“Selama kepemimpinan beberapa wali kota yang merupakan kader atau tokoh dari PKS selama 20 tahun terakhir, kemajuan dan perkembangan Kota Depok hanya menyasar masyarakat dari kelompok tertentu, sehingga Depok hingga kini menjadi kota yang eksklusif bagi golongan tertentu,” ujar Thomas.
“Terbukti dengan semakin maraknya sekolah berbasis paham tertentu dan pemukiman-pemukiman khusus golongan tertentu. Dan bahkan hampir tidak ada kegiatan seni budaya yang menampilkan keberagaman dan kekhasan masyarakat asli Depok,” lanjut dia.
Karenanya, menurut Thomas, kota Depok membutuhkan pemimpin yang dinamis. “Depok butuh pemimpin yang dinamis, menghargai keberagaman masyarakatnya, asik, muda, dan terbuka dengan perkembangan zaman sehingga kota ini maju dan berkembang di setiap kecamatannya, tidak seperti sekarang ini yang masih Margonda-sentris,” ujarnya. (Sl)