Jakarta | pikiranrakyat.org – Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menghindari mendirikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024 di asrama TNI-Polri. Hal ini dilakukan untuk menghindari perdebatan yang tidak diinginkan.
“Kami mohon teman-teman KPU provinsi berkoordinasi dengan TNI-Polri di lingkungannya masing-masing, wilayah kerjanya masing-masing, dalam arti begini. Di mana ada asrama TNI, ada asrama Polri, nanti supaya tidak menimbulkan perdebatan-perdebatan yang tidak perlu sebagaimana yang sudah-sudah”, ujar Ketua KPU Hasyim Asy’ari di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2023).
Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, mengimbau kepada teman-teman KPU Provinsi untuk berkoordinasi dengan TNI-Polri di wilayah kerja masing-masing. Dia menekankan bahwa TPS akan didirikan di luar asrama agar tidak menimbulkan perdebatan yang tidak perlu.
“Mungkin nanti lokasinya ditempatkan di luar asrama, supaya berbaur dengan warga”, ujarnya.
Hasyim menyatakan bahwa TPS yang didirikan di asrama TNI-Polri akan membuat hasil penghitungan suara di masing-masing asrama diketahui secara terpisah. Hal ini dapat menciptakan pandangan yang kurang menguntungkan dalam hal penilaian hasil Pemilu.
“Kalau misalkan seperti kemarin, nanti jadi cara pandang yang kurang menguntungkan kalau misalkan disebutkan TPS di asrama ini, di asrama ini yang menang pasangan calon nomor berapa”, ujarnya.
Oleh karena itu, KPU menghindari pendirian TPS di asrama TNI-Polri dan akan memastikan TPS ditempatkan di luar asrama agar warga asrama dapat berbaur dengan warga sekitar. Tujuannya adalah untuk mengurangi penilaian yang kurang tepat terhadap hasil pemilu.
“Untuk mengurangi penilaian-penilaian yang kurang pas untuk kita”, imbuh Hasyim.
Dengan langkah ini, KPU berharap dapat memastikan Pemilu berjalan secara adil, transparan, dan tanpa kontroversi. KPU akan terus bekerja sama dengan TNI-Polri dan pihak terkait lainnya untuk menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan integritas dan profesionalisme.(Arf)