Jakarta | pikiranrakyat.org – Keberadaan tiang BTS di tepi got saluran air di kawasan Jl Sunter Permai Raya, Jakarta Utara (Jakut), yang sebelumnya menjadi keluhan warga sekarang telah disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Warga setempat secara bulat menolak adanya menara tersebut.
Menara BTS di Sunter tersebut diketahui telah disegel oleh Satpol PP pada hari Rabu, tanggal 31 Mei 2023, sekitar pukul 08.00 WIB. Anya, seorang warga di RT 005 RW 018, yang bekerja di ruko di Sunter, Jakut, memberikan informasi bahwa setelah penyegelan tersebut, pihak kontraktor menara BTS melakukan mediasi bersama Ketua RW dan warga sekitar.
“Jadi, pada hari Rabu tanggal 31 Mei lalu, Satpol PP datang dan menyegel menara tersebut sekitar pukul 08.00 WIB. Kemudian, warga yang tinggal di sekitar menara melakukan mediasi dengan kontraktor menara di kantor RW dari pukul 11.00 hingga 12.00 WIB. Hasil dari mediasi tersebut, warga sepakat untuk menolak adanya menara tersebut,” ungkap Anya, pada hari Selasa, tanggal 6 Juni 2023.
Anya melanjutkan, pada hari Senin, tanggal 5 Juni kemarin, Ketua RW bersama warga membuat surat pernyataan kepada kontraktor untuk merelokasi menara BTS tersebut. “Kemarin, Ketua RW membuat surat pernyataan atas nama warga yang ditujukan kepada kontraktor menara untuk melakukan pembongkaran menara, dan seluruh perwakilan warga di sekitar menara telah menandatanganinya,” jelas Anya.
Anya menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan peninjauan lebih lanjut terhadap lokasi menara untuk direlokasi. “Tadi, pihak Pemprov DKI datang untuk meninjau lokasi menara. Menurut informasi dari Pemprov, menara tersebut akan direlokasi, hanya saja lokasinya belum diumumkan secara pasti,” tambahnya.
Sebelumnya, keberadaan tiang BTS di tepi got saluran air kawasan Jl Sunter Permai Raya, Jakarta Utara (Jakut), telah dikeluhkan oleh warga sekitar. Warga heran mengapa pembangunan menara BTS di tepi jalan tersebut disetujui.
Anya, warga di RT 005 RW 018 dan bekerja di ruko di Sunter, Jakut, mengaku terkejut melihat menara tiba-tiba berdiri. Sebelumnya, ketika proses penggalian sedang berlangsung, warga sekitar sempat bertanya, namun tidak diberitahu mengenai tujuan dari penggalian tersebut.
“Jadi, saat proses penggalian, kami sempat bertanya apa tujuannya. Namun, kami tidak diberitahu bahwa itu untuk membangun menara. Kemudian, tiba-tiba menara tersebut berdiri,” ungkap Anya kepada detikcom di Sunter, pada hari Senin, tanggal 29 Mei.
“Kami sama sekali tidak mendapatkan informasi sebelumnya. Tiba-tiba, ketika kami melihat rekaman CCTV, ternyata pada tanggal 9 Mei malam, menara tersebut sudah berdiri. Barulah pada tanggal 10 Mei, saya menyadari bahwa ada menara yang sangat besar. Kami langsung mendatangi dan bertanya mengenai menara tersebut,” tambahnya.(Rz)
, yang sebelumnya menjadi keluhan warga sekarang telah disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Warga setempat secara bulat menolak adanya menara tersebut.){kind=link}