Depok | Pikiranrakyat.org – Kondisi kumuh akibat tumpukan sampah di Pasar Pucung, Kota Depok, menjadi bukti nyata kelalaian pengelola pasar dalam menjaga fasilitas umum. Fakta di lapangan, hanya tersedia satu (1) bak sampah yang jelas tidak memadai untuk menampung volume sampah sisa aktivitas pedagang setiap harinya.
Akibat buruknya manajemen sampah ini, area pasar dipenuhi bau tak sedap yang mengganggu kenyamanan pedagang maupun calon pembeli. Salah seorang pedagang yang lapaknya berdekatan dengan lokasi penumpukan sampah mengungkapkan kekesalannya.
“Jelas menggangu, Pak. Bau busuk membuat pembeli malas datang ke lapak kami. Pendapatan kami turun, tapi pengelola seakan tutup mata,” keluh pedagang yang meminta namanya dirahasiakan, Jumat (25/4/2025).
Ia mendesak agar pengelola bertindak cepat.
“Kami butuh lingkungan yang bersih, agar pembeli tidak lari. Kami minta pengelola bertanggung jawab, bukan hanya menarik iuran tapi tidak peduli kondisi pasar,” tegasnya.

Situasi ini memperlihatkan bahwa pengelolaan Pasar Pucung jauh dari kata profesional. Ketidakseriusan pengelola dalam menyediakan fasilitas kebersihan mengancam keberlangsungan usaha pedagang kecil yang menggantungkan hidup di pasar tersebut.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin Pasar Pucung akan kehilangan kepercayaan masyarakat, merosotnya jumlah pembeli, hingga terancam mati perlahan.
Pemerintah Kota Depok pun didorong untuk turun tangan, menertibkan dan mengevaluasi kinerja pengelola pasar yang dinilai abai terhadap tanggung jawab dasarnya. (qih)