DEPOK | Pikiranrakyat.org – Mengawali hari pertama kerja sebagai Camat Sukmajaya, Christine Desima Arthauli langsung tancap gas dengan menggelar sosialisasi sinergitas kawasan tanpa rokok (KTR). Ia memilih tidak menunda, karena menurutnya pekerjaan di kecamatan adalah amanah yang tak kenal libur 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 31 hari sebulan.
Sebagai informasi, acara sosialisasi ini mengangkat tema penting soal dukungan masyarakat terhadap penerapan kawasan tanpa rokok, yang disampaikan oleh Kasie KTR, Ibu Esti. Hadir dalam kegiatan ini berbagai unsur masyarakat, mulai dari, TNI/POLRI, LPM, ormas, hingga perwakilan dari empat UPT Puskesmas se-Kecamatan Sukmajaya.
“Saya berbahagia dan bangga, karena hari pertama saya langsung disambut dengan semangat kolaborasi seperti ini. Saya yakin, sinergi yang kuat adalah kunci keberhasilan pelaksanaan program KTR,” ujar Christine penuh optimisme, usai sosialisasi yang di gelar di kantor Kecamatan, Selasa, (27/5/2025).

Mengenai penerapan kawasan bebas rokok khususnya di wilayah Sukmajaya, Ia juga menegaskan bahwa dirinya bukan perokok, namun memahami bahwa persoalan rokok bukan soal larangan semata, melainkan tentang keteraturan dan kesadaran. “Kita tidak melarang orang merokok. Tapi mari kita tertib, hormati tujuh zona yang harus bebas dari asap rokok, seperti sekolah, fasilitas kesehatan, rumah ibadah, pasar, dan perkantoran,” jelasnya.
Lebih lanjut, Christine juga mengapresiasi hadirnya Unit Berhenti Merokok (UBM) dari UPT Puskesmas yang bisa dimanfaatkan oleh warga Sukmajaya. Dirinya menyebut unit ini sebagai solusi nyata bagi warga yang ingin berhenti merokok, dan sosialisasinya dalam pendalaman.
“Saya percaya, banyak orang tua yang sebenarnya tidak ingin anak-anak mereka menjadi perokok. Maka, mari manfaatkan UBM untuk mendapatkan terapi dan konsultasi yang tepat. Ini langkah awal menuju keluarga yang lebih sehat,” tambahnya.
Terkait pengawasan KTR, Christine mengaku belum sepenuhnya percaya pada pendekatan satgas yang hanya bersifat perwakilan. Ia lebih menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi yang menyeluruh. “Seperti kata Pak Lurah Abadijaya, informasi soal UBM belum tersosialisasi dengan baik. Itu PR kita bersama. Saya akan berkoordinasi dengan keempat UPT Puskesmas di Sukmajaya agar informasi ini sampai ke warga,” katanya.
Christine juga menegaskan komitmennya untuk turun langsung ke lapangan agar bisa melihat langsung kondisi nyata di masyarakat, bukan hanya berdasarkan laporan formal semata. “Saya ingin memotret langsung kondisi di lapangan. Apa yang dilaporkan harus terkonfirmasi, baik itu tantangan maupun capaian.”
Menutup sambutannya, Christine menyampaikan niat tulusnya sebagai pelayan masyarakat. “Saya siap memberikan waktu, hati, dan seluruh kemampuan saya untuk warga Sukmajaya. Mari kita wujudkan Sukmajaya yang sehat, tertib, dan bahagia bersama.” pungkasnya.