NTB | pikiranrakyat.org – Ibu muda berinisial NA (27thn) warga Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, sampai hati menganiaya bayinya sendiri hingga tewas, Selasa (28/7/22) sekitar Pukul 15.00 Wita kemarin.
Kasi Humas Polres Bima, Iptu adib Widayaka, saat dikonfirmasi menjelaskan, kejadian tersebut bahwa Bayi mungil tak berdosa berjenis kelamin perempuan yang baru 3 bulan itu diduga tewas akibat luka-luka gigitan ibu kandungnya sendiri.
“Dari Laporan internal yang diterima, bahwa korban mengalami luka-luka bekas gigitan di pipi bagian kiri kanan, di hidung dan di tangan kiri”, ucap Kasi Humas Polres Bima.
Kasus pembunuhan bayi yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya itu, diketahui pihak Kepolisian lewat anggota Piket Polsek Bolo.
“Anggota yang diinfokan oleh Ketua BPD Desa Rasabou langsung menuju TKP”, ujar Adib.
Sekitar Pukul 15.05 Wita, pihak kepolisian yang tiba di TKP langsung mengecek keadaan korban, dan mengamankan terduga pelaku ke Mako Polsek Bolo.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Syarifuddin Ketua BPD setempat yang kala itu tengah duduk bersama warga di sekitar TKP, tiba-tiba didatangi seorang ibu yang mengabarkan adanya kasus penganiayaan tersebut dan memintanya untuk mengecek keadaan korban.
Bergegas, Syafruddin mendatangi rumah korban (TKP), dan sesampainya dilokasi kejadian, dirinya mendapati korban yang telah dibaringkan diatas tikar, ditutupi dengan kain batik dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Disamping jasad korban, ayah kandungnya terlihat menangis memandangi bayinya yang sudah terbujur kaku tersebut.
Sementara terduga pelaku, ibu kandungnya tengah berdiri didepan pintu kamar sambil menggendong putra sulungnya yang berumur dua tahun.
“Saat itu saya bertanya โKamu apakan anakmu?โ, kemudian dijawabnya โSaya tidak tahu apa-apaโ dengan muka kebingungan”, ungkap Syafruddin mengutip Adib.
Ia pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Berdasarkan keterangan awal dari para saksi, disebutkan bahwa terduga pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaaan. Diperkuat informasi dari keluarganya bahwa terduga memang sering kesurupan.
(H.Syamsul Hadi)