Jakarta | pikiranrakyat.org – Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) berhasil menyelamatkan 11 nelayan asal Indonesia yang terdampar di lepas pantai utara Australia Barat setelah kapal mereka karam akibat Topan Ilsa. Para nelayan itu terdampar selama enam hari tanpa makan dan minum sebelum akhirnya diselamatkan oleh AMSA.
Dilansir dari ABC News, 11 nelayan tersebut berhasil diselamatkan pada Senin (17/4) waktu setempat dari Pulau Bedwell di Rowley Shoals, yang berjarak 313 kilometer barat Broome. Namun, sembilan nelayan dari kapal lain dikhawatirkan tewas tenggelam akibat cuaca buruk akibat topan Ilsa.
AMSA mengalihkan pesawat penyelamat untuk menyelidiki setelah penerbangan pengawasan Pasukan Perbatasan melihat orang-orang dalam kesulitan, dan kemudian menugaskan helikopter penyelamat untuk membawa para nelayan ke Broome.
“Warga negara Indonesia dibawa ke Broome tadi malam dan pagi ini ke Rumah Sakit Broome”, kata mereka.
“Mereka telah dirawat dan dipulangkan”, imbuhnya.
Dari informasi yang diberikan oleh juru bicara AMSA, para korban mengatakan bahwa ada dua kapal penangkap ikan yang terlibat dalam insiden tersebut, masing-masing dengan 10 awak, tetapi salah satu kapal tenggelam dalam kondisi ekstrem akibat topan Ilsa. Kapal yang tersisa berhasil menyelamatkan satu-satunya nelayan yang selamat dari kapal yang tenggelam, namun kapal tersebut kemudian terdampar di Pulau Bedwell selama enam hari sebelum akhirnya diselamatkan oleh AMSA.
Dari laporan yang dikonfirmasi, satu-satunya nelayan yang selamat dari kapal tenggelam itu berenang selama 30 jam dan menggunakan jerigen untuk bertahan hidup. Rowley Shoals dilanda angin topan dengan kecepatan mencapai 235 kilometer per jam pada Kamis, 13 April, saat Topan Ilsa melintas.
Para nelayan yang diselamatkan telah dirawat di Rumah Sakit Broome setelah dibawa ke daratan oleh AMSA. Seorang juru bicara Pasukan Perbatasan Australia mengonfirmasi bahwa meskipun mengalami cobaan berat, para nelayan tersebut dalam keadaan sehat. Pihak berwenang sedang bekerja untuk memulangkan kelompok tersebut secepat mungkin.
Keselamatan nelayan ilegal menjadi masalah yang terus berlanjut di lepas pantai Kimberley, dengan insiden sebelumnya terjadi di Ashmore Reef tahun lalu yang mengakibatkan sembilan nelayan dikhawatirkan tenggelam.(Arf)