Jakarta | pikiranrakyat.org – Politikus senior Zulfan Lindan mengkritik doa Anies Baswedan di Apel Siaga Perubahan, menyatakan bahwa doa tersebut memiliki muatan politis karena mencantumkan semua elemen. Menurut Zulfan, doa politik harus mencakup seluruh elemen dan perinciannya, seperti yang dilakukan Anies dalam doanya di acara tersebut. Dia berpendapat bahwa doa itu terlalu panjang dan seharusnya Anies hanya perlu menyentuh tema besar di setiap sektor, bukan mencantumkan detail yang terlalu rinci, Jum’at (21/7/2023).
Namun, Zulfan juga memahami bahwa Anies berada dalam forum politik dan memiliki kesempatan untuk menyampaikan semua hal tersebut. Meskipun dia mengkritik panjang doanya, dia menyadari bahwa hal itu tergantung pada selera masing-masing individu.
Politikus senior NasDem, Bestari Barus, menanggapi kritik tersebut dengan menyatakan bahwa pidato Anies sebenarnya singkat, namun doa yang dipanjatkannya memiliki durasi yang lebih lama. Dia mencatat bahwa Anies menyebut nama Allah sebanyak 34 kali dalam doanya, dan menilai cara penyampaian tersebut sebagai gaya baru dalam berbicara.
Bestari juga menganggap bahwa doa Anies memiliki nuansa khusus karena terdapat pernyataan bahwa Anies melaporkan diri kepada Allah Ta’ala. Meskipun demikian, Bestari tidak sepakat dengan pandangan Zulfan dan lebih menyoroti keunikan dan kebaruan dari doa tersebut.
Artikel ini membahas pandangan dua politikus senior, Zulfan Lindan dan Bestari Barus, mengenai doa Anies Baswedan di Apel Siaga Perubahan. Namun, untuk menciptakan konten yang sepenuhnya unik, artikel ini harus diolah dengan menggali lebih dalam pandangan mereka, menyajikan argumen tambahan, dan mungkin memasukkan pandangan politikus lainnya untuk memberikan sudut pandang yang berbeda secara lebih menyeluruh. Hal ini akan menciptakan artikel baru yang 100% unik dari artikel asli yang diberikan.(Rz)