Bandung | pikiranrakyat.org – Pasar tradisional Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, mengalami banjir setinggi 30-60 sentimeter pada Senin (27/3/2023). Hal ini menyebabkan aktivitas jual beli di pasar terganggu dan berimbas pada penurunan omzet pedagang.
Banjir terjadi karena Sungai Citarum meluap dan merendam areal pasar setelah intensitas hujan cukup tinggi yang mengguyur wilayah Bandung dan sekitarnya membuat Sungai CItarum tidak dapat menampung debit air yang begitu besar.
Ketinggian air di pasar bervariasi, mulai dari titik terendah 30 sentimeter hingga terdalam 60 sentimeter. Saluran drainase yang tersumbat sampah juga menjadi faktor terjadinya banjir ini.
Para pedagang mengeluhkan penurunan pendapatan karena berkurangnya pembeli yang datang ke pasar. Mereka berharap, pemerintah segera mengambil tindakan untuk menanggulangi banjir yang kerap merendam pasar, terutama ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Bandung Raya.
“Hujannya sore dan air merendam ke areal pasar malam tadi dan sampai sekarang belum juga surut. Pasar Dayeuhkolot ini memang cukup berdekatan dengan Sungai Citarum,” kata Ilham, salah seorang pedagang di lansir dari inews.id
Beberapa upaya sudah dilakukan pemerintah guna menanggulangi permasalahan banjir ini, seperti membuat sodetan dan kolam penampungan air. Namun, nyatanya, banjir masih merendam wilayah Dayeuhkolot, termasuk permukiman warga dan tempat ibadah. Pedagang dan warga setempat berharap agar pemerintah dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan banjir ini agar tidak terjadi lagi di masa depan. (DN)