Depok | pikiranrakyat.org – Total kasus Stunting pada Balita di Kecamatan Cilodong, Kota Depok mencapai angka 203 Balita. Hal itu dikatakan Yulia Oktavia Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bappeda Kota Depok, saat menghadiri acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Cilodong tahun 2023 di Aula Gedung Kantor Kecamatan Cilodong, Selasa, 01/02/2023.
“Menurut data 2022, angka Stunting di Kecamatan Cilodong mencapai angka 203 Balita, di Kelurahan Cilodong sebanyak 32 Balita, Kelurahan Kalibaru 52 Balita, Kelurahan Jatimulya 45 Balita, dan Kelurahan Kalimulya sebanyak 74 Balita”, ujar Yulia merinci.
Jadi, lanjutnya, untuk kasus Stunting di Kecamatan Cilodong masih harus dilakukan pendampingan, dan hal ini tentunya menjadi PR untuk Kecamatan Cilodong.
“Saya titip sekali masalah Stunting ini, karena di tahun 2024 itu Kota Depok sudah ‘Zero Stunting’. Jadi, tidak boleh ada penambahan”, tutur Yulia.
Sebelumnya, Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono dalam acara Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD tahun 2024 beberapa waktu lalu mengatakan bahwa, saat ini Kota Depok Juara dalam penanganan Stunting.
“Dari skala nasional sudah memenuhi standar berada di bawah 15 persen, yakni angka 12 persen. Namun, ukuran dari teman-teman kader berada di angka 3,7 persen, dan hal itu sudah cukup bagus dalam penanganan Stunting”, ujar Imam.
Tapi, lanjut Imam, bukan berarti tidak dikerjakan lagi penanganan Stunting nya, tetap harus di kerjakan karena datanya dinamis.
“Depok penduduk ‘Urban Modern’, dimana keluar masuk penduduknya cukup tinggi. Jika yang datang orang-orang dari sisi kesehatan kurang menguntungkan, maka akan bertambah angka Stunting nya”, paparnya.
Imam mengungkapkan, kasus stunting yang berada di Kota Depok, 30 persen berasal dari masyarakat miskin, dan 70 persen berasal dari kalangan mampu.
“Hal tersebut dapat terjadi karena banyak faktor, salah satunya yakni : pola asuh anak. Seperti ketika ibu sibuk bekerja, dan menyerahkan anak pada asisten rumah tangga, dan hal tersebutlah yang menyebabkan asupan gizi sang anak kurang terpantau dengan baik”, tutup Wakil Walikota Depok.
Sebagai informasi, Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. (Emy)