Jakarta | pikiranrakyat.org – Sekelompok warga di Medan, Sumatera Utara, melakukan demonstrasi menuntut penangkapan Rocky Gerung atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Demonstrasi ini diinisiasi oleh kelompok yang menyebut diri mereka ‘Aliansi Masyarakat Kota Medan’ dan dilaksanakan di Lapangan Merdeka Medan pada tanggal 2 Agustus 2023.
Massa yang hadir membawa spanduk bertuliskan ‘Tangkap Rocky Gerung’ dan juga beberapa poster yang mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Koordinator aksi, Riko, menyatakan ada dua tuntutan dalam demonstrasi ini: pertama, penangkapan dan pengadilan untuk Rocky Gerung, dan kedua, kelanjutan pembangunan IKN sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Riko menilai bahwa ucapan Rocky terhadap Jokowi merupakan penghinaan yang berpotensi memecah belah masyarakat. Aliansi ini menginginkan agar ucapan tersebut tidak menyebabkan perpecahan di antara warga negara.
Sebelumnya, sejumlah relawan Jokowi melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri dengan tuduhan Pasal 218 ayat (1) KUHP, yang menyatakan bahwa setiap orang yang di muka umum menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri Presiden atau Wakil Presiden dapat dipidana. Namun, laporan tersebut tidak diterima karena pihak berwenang meminta klarifikasi dari Jokowi selaku pihak yang merasa dirugikan.
Relawan Indonesia Bersatu (RIB) juga telah melaporkan Rocky Gerung dan Refly Harun ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan ujaran kebencian dalam UU ITE. Laporan tersebut sedang diproses oleh polisi.
Rocky Gerung sendiri telah menjelaskan bahwa penggunaan kata ‘bajingan’ adalah dalam konteks politik dan memiliki makna yang berbeda dalam etnolinguistik. Dia mengklaim bahwa istilah tersebut menggambarkan keakraban dan tidak bermaksud menghina Jokowi secara pribadi. Menurut Rocky, ‘bajingan’ dalam bahasa Jawa merujuk pada bagusing jiwo angen-angening pangeran, yang berarti orang yang dicintai Tuhan.
Presiden Jokowi, ketika dimintai tanggapan mengenai kritik Rocky Gerung, menanggapinya dengan santai dan mengatakan bahwa itu adalah hal-hal kecil. Jokowi menegaskan bahwa fokusnya tetap pada pekerjaan dan tugas sebagai presiden.
Dalam keseluruhan demonstrasi dan perselisihan ini, masyarakat dan pihak terkait terus mengawasi perkembangan situasi. Meskipun Rocky Gerung telah memberikan klarifikasi, isu ini tetap menarik perhatian publik dan media. Hal ini memperkuat perlunya dialog dan pengertian dalam konteks perbedaan pandangan politik di Indonesia.(Rz)