Jakarta | pikiranrakyat.org – Suroyo, pemilik STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Yayasan Tribuana Margahayu di Bekasi Timur, menantang mengungkap dalang di balik tudingan jual beli ijazah di kampusnya.
Di depan media, Suroyo menyatakan akan mengganti dua puluh kali lipat biaya penerbitan ijazah kepada siapa saja yang bisa membuktikannya.
“Saya nyatakan hoaks, kecuali satu, menunjukan ijazah nama siapa, dia beli berapa, kepada siapa, saya kembalikan 20 kali lipat”, terang Suroyo di Bekasi Timur, Rabu (7/6/2023) sore.
Jika kampusnya terbukti terlibat praktik jual beli ijazah, Suroyo meyakinkan yayasan siap menutup kampus tersebut. Akibat tudingan tersebut, pihak universitas merasa terbebani dengan sanksi sosial dari masyarakat Indonesia.
“Saya minta satu ijazah sebagai bukti siapa yang jual, siapa yang beli, bisa terbukti menerbitkan menjualbelikan ijazah itu biar owner sendiri yang nutup sehingga tidak terbebani sanksi sosial”, tegasnya.
Suroyo mengklaim, bahwa seluruh civitas akademika STIE Tribuana adalah individu yang berintegritas sehingga tidak mungkin terlibat dalam tindakan tersebut.
“Kami ini orang-orang integritas. Kalau salah ya salah, kalau yang benar kami tidak ingin cari pembenaran”, ucapnya.
Oleh karena itu, Suroyo menegaskan tudingan tersebut adalah hoaks kecuali ada bukti konkrit yang mendukung klaim jual beli ijazah tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dikabarkan mencabut izin operasional STIE Tribuana yang berlokasi di Jalan Radio Bekasi Timur, Kota Bekasi.(Arf)