back to top
spot_img
🌙 🕌 𝗧𝗮𝗾𝗮𝗯𝗯𝗮𝗹𝗮𝗹𝗹𝗮𝗵𝘂 𝗠𝗶𝗻𝗻𝗮 𝗪𝗮 𝗠𝗶𝗻𝗸𝘂𝗺 🕌 🌙 — Selamat Hari Raya 𝗜𝗱𝘂𝗹 𝗙𝗶𝘁𝗿𝗶 𝟭𝟰𝟰𝟲 𝗛 ✨ 🙏 Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. 🤲 𝗠𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗟𝗮𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗮𝘁𝗶𝗻.
🌙 🕌 𝗧𝗮𝗾𝗮𝗯𝗯𝗮𝗹𝗮𝗹𝗹𝗮𝗵𝘂 𝗠𝗶𝗻𝗻𝗮 𝗪𝗮 𝗠𝗶𝗻𝗸𝘂𝗺 🕌 🌙 — Selamat Hari Raya 𝗜𝗱𝘂𝗹 𝗙𝗶𝘁𝗿𝗶 𝟭𝟰𝟰𝟲 𝗛 ✨ 🙏 Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. 🤲 𝗠𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗟𝗮𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗮𝘁𝗶𝗻.

Dugaan Kasus Pencucian Uang di DJBC, Ini Tanggapan Kementerian Keuangan 

Date:

Jakarta | pikiranrakyat.org – Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menanggapi dugaan kasus pencucian uang di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan terkait impor emas. Kasus itu diungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, saat rapat bersama Komisi III DPR RI.

Prastowo menyatakan, Kementerian Keuangan akan memberikan informasi detail pada waktunya.

“Tentunya semua informasi dan hasil analisis akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku”, ujarnya Kamis malam, 30/3/2023.

Ia juga mengatakan, Kementerian Keuangan memantau informasi dan wacana yang berkembang, termasuk yang dibahas dalam rapat bersama Komisi III DPR.

“Kami menghormati proses yang sedang berjalan di Komisi III DPR”, ujar Prastowo.

Kisah kasus impor emas batangan bermula, saat Mahfud menjelaskan kesalahan yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait data transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan. Menurut Mahfud, salah satu bawahan Sri Mulyani menutup-nutupi kasus dugaan pencucian uang di Kementerian Keuangan.

Pada 13 Maret 2023, Sri Mulyani menerima data baru dari Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, yang memuat nilai transaksi Rp 189 triliun. Namun, Mahfud mengklaim anak buah Sri Mulyani menyatakan, belum ada laporan terkait dugaan pencucian uang tersebut.

“Oh tidak ada, tidak pernah ada”, ucap Mahfud saat rapat bersama Komisi III yang disiarkan langsung di akun YouTube DPR RI, Rabu, 29 Maret 2023. Ia tak menjelaskan dalam merinci siapa pejabat Kemenkeu yang memblokir akses, hanya menyebutkan pejabat tinggi di eselon satu.

“Ini informasi dari tahun 2020”, Mahfud mengulangi pernyataan Sri Mulyani. “Tidak ada,” katanya.(Nawi)

 

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

Berita terkait
Related

Penutupan Halbil Relawan SPD Jadi Momentum Penguatan Komitmen untuk Terus Bergerak Nyata

Depok | Pikiranrakyat.org - Ajang silaturahmi sekaligus penutupan Halal...

Pembangunan Pagar PDAM Kahuripan Diduga Menyimpang, Pelaksana Kabur Saat Dikonfirmasi

Bogor | Pikiranrakyat.org - Proyek pembangunan pagar tanah di...

Wali Kota Depok Diminta Tegas! Warga Geram, Tak Mau Kotanya Jadi Arena Konflik Debt Collector dan Ormas

DEPOK | Pikiranrakyat.org – Keributan antar debt collector dan...

DPD IKM Depok Jalin Komunikasi Strategis dengan Pimpinan DPRD

DEPOK | Pikiranrakyat.org - Dalam mempererat silaturahmi dan membangun...