back to top
spot_img
๐ŸŒ™ ๐Ÿ•Œ ๐—ง๐—ฎ๐—พ๐—ฎ๐—ฏ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต๐˜‚ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ป๐—ฎ ๐—ช๐—ฎ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐Ÿ•Œ ๐ŸŒ™ โ€” Selamat Hari Raya ๐—œ๐—ฑ๐˜‚๐—น ๐—™๐—ถ๐˜๐—ฟ๐—ถ ๐Ÿญ๐Ÿฐ๐Ÿฐ๐Ÿฒ ๐—› โœจ ๐Ÿ™ Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. ๐Ÿคฒ ๐— ๐—ผ๐—ต๐—ผ๐—ป ๐— ๐—ฎ๐—ฎ๐—ณ ๐—Ÿ๐—ฎ๐—ต๐—ถ๐—ฟ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฎ๐˜๐—ถ๐—ป.
๐ŸŒ™ ๐Ÿ•Œ ๐—ง๐—ฎ๐—พ๐—ฎ๐—ฏ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต๐˜‚ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ป๐—ฎ ๐—ช๐—ฎ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐Ÿ•Œ ๐ŸŒ™ โ€” Selamat Hari Raya ๐—œ๐—ฑ๐˜‚๐—น ๐—™๐—ถ๐˜๐—ฟ๐—ถ ๐Ÿญ๐Ÿฐ๐Ÿฐ๐Ÿฒ ๐—› โœจ ๐Ÿ™ Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. ๐Ÿคฒ ๐— ๐—ผ๐—ต๐—ผ๐—ป ๐— ๐—ฎ๐—ฎ๐—ณ ๐—Ÿ๐—ฎ๐—ต๐—ถ๐—ฟ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฎ๐˜๐—ถ๐—ป.

Edannnnn!! “Wak Mudin Kikuk dengan Dua Wanita Sekaligus”

Date:

Reporter: Okik

Telungagung | pikiranrakyat.org – Suasana memanas disalah satu ruang kantor desa Karang Anom kecamatan Kauman kabupaten Telungagung pada Kamis (12/05).

Puluhan warga yang datang di lokasi emosi menuntut Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (KAUR KESRA) bernama WHS berhenti dari jabatan.

Kaur Kesra di desa ini biasa disebut Mudin atau pejabat pemerintahan desa yang mengurusi perkara kesusahan (kematian), serta peribadatan lainnya.

WHS dituding telah melakukan perselingkuhan dengan dua wanita sekaligus, maka secara etika hal tersebut sudah tak lazim lagi menjadi seorang perangkat desa. Namun WHS tak serta merta begitu saja menuruti tuntutan warga. Ia berdalih butuh waktu satu pekan untuk duduk musyawarah dengan keluarganya. Sontak saja jawaban WHS itu menyulut emosi dan membuat salah satu warga semakin geram lalu membanting benda yang ada di atas meja kantor.

Atas kegaduhan itu warga yang ada diluarpun terpancing emosi, ucapan-ucapan kotor serta cacian spontan melayang dimuka WHS.

Agus warga setempat yang ada di lokasi kantor desa menjelaskan, geger kejadian ini meledak sebelum lebaran kemarin, kala itu dua perempuan datang dari luar desa untuk mencari WHS yang ngakunya pegawai Dinas PUPR kabupaten Telungagung,

Agus menambahkan, WHS itu sudah beristri dan punya dua anak, memang betul kalau istri WHS ini kerja di dinas PUPR kabupaten Telungagung. Terang Agus.

Diperoleh keterangan,”Satu perempuan asal desa Kacangan Kecamatan Ngunut tersebut ternyata sudah dinikahi siri oleh WHS. Karena belangnya terungkap WHS menolak cerai dengan perempuan itu, sedangkan perempuan satunya berprofesi guru madrasah Salafiyah asal desa Betak Kalidawir.

Hasil dari pengakuan WHS ia sempat mengatakan status duda satu anak pada perempuan itu, padahal istrinya masih ada dan hidup bersama dua orang anak kata Agus.

Dengan perilakunya ini jelas Agus” sudah kami anggap tidak layak lagi menjadi Modin,warga telah sepakat lebih dulu mencopot WHS sebagai Takmir Masjid di wilayah desanya. Namun kali ini keinginan warga menuntut Wahyu mundur dari jabatannya, jika tidak warga bersikeras akan menempati kantor desa hingga bermalam.

Namun kegaduhan aksi warga ini dijaga Koramil dan Polsek Kalangbret. Mengingat situas makin memanas akhirnya personil Polresta Telungagung turun langsung membantu dilokasi,bahkan Kabagops Kompol Supriyanto beserta Kasat Sabhara AKP.Santoso ikut mengamankan lokasi.

Ketika puluhan warga desa bertahan di kantor desa Karang Anom untuk menuntut Mudin WHS mundur tiba – tiba warga kaget setelah WHS muncul keluar ruang dengan dikawal Kapolsek Kalangbret AKP Siswanto yang sebelumnya menjabat Kapolsek Kedungwaru. Dengan langkah cepat Kapolsek membawa WHS masuk kedalam sebuah mobil PAM Obvit Polres Telungagung.

Warga yang mengetahui berusaha mengejar WHS namun telat, mobil warna oranye dan putih itu melaju meninggalkan kantor desa, peristiwa kejadian itu sempat memancing kemarahan warga.

Kami amankan WHS bukan berarti kami dipihaknya, tapi jika sampean semuanya anarkis justru yang akan rugi. Tegas Kapolsek, dengan melanjutkan membawa WHS ke Polres Telungagung guna diamankan dan diminta keterangannya.

Terpisah, menurut Camat Kauman, Rahmad Adityo. WHS minta waktu satu Minggu untuk mundur sedangkan warga yang sedang tersulut emosi minta hari ini juga harus stop berhenti atau dicopot.(okik)

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

Berita terkait
Related

Penutupan Halbil Relawan SPD Jadi Momentum Penguatan Komitmen untuk Terus Bergerak Nyata

Depok | Pikiranrakyat.org - Ajang silaturahmi sekaligus penutupan Halal...

Pembangunan Pagar PDAM Kahuripan Diduga Menyimpang, Pelaksana Kabur Saat Dikonfirmasi

Bogor | Pikiranrakyat.org - Proyek pembangunan pagar tanah di...

Wali Kota Depok Diminta Tegas! Warga Geram, Tak Mau Kotanya Jadi Arena Konflik Debt Collector dan Ormas

DEPOK | Pikiranrakyat.org โ€“ Keributan antar debt collector dan...

DPD IKM Depok Jalin Komunikasi Strategis dengan Pimpinan DPRD

DEPOK | Pikiranrakyat.org - Dalam mempererat silaturahmi dan membangun...