pikiranrakyat.org | Manajemen raksasa aset BlackRock telah membuat langkah signifikan dalam mengakomodasi kebutuhan investor terkait Bitcoin dengan meluncurkan iShares Bitcoin Trust, sebuah dana yang menerapkannya di bursa. Pada Kamis, tanggal 15 Juni 2023, perusahaan tersebut mengajukan permohonan izin untuk menjual mata uang kripto tersebut melalui produk iShares Bitcoin Trust.
Dalam sebuah dokumen yang diajukan oleh BlackRock dan dilansir oleh Yahoo Finance pada Jumat, tanggal 16 Juni 2023, langkah ini dianggap penting karena BlackRock memiliki jangkauan yang sangat luas. Keputusan ini memungkinkan investor ritel untuk membeli Bitcoin dalam bentuk saham ETF (Exchange-Traded Fund) dari akun broker biasa mereka.
Selain itu, langkah ini juga akan mempermudah institusi investor, termasuk dana pensiun, untuk memegang aset Bitcoin. Dalam dokumen ETF tersebut, Coinbase akan ditugaskan sebagai kustodian yang bertanggung jawab atas aset dasar Bitcoin.
Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa Nasdaq akan mengawasi penetapan harga yang 9 harga pasar spot, yang merupakan faktor penting dalam mempertimbangkan keputusan pengaturan ETF Bitcoin. Sejauh ini, Komisi Sekuritas dan Bursa telah menolak untuk mengizinkan ETF Bitcoin, dengan alasan kekhawatiran tentang penutupan pasar.
Berita pengajuan BlackRock ini telah berdampak positif terhadap harga Bitcoin, yang sebelumnya mengalami penurunan karena tekanan peraturan dan kebijakan moneter hawkish dari Federal Reserve. Setelah pengumuman ini, harga Bitcoin mengalami kenaikan sekitar 3 persen.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir ini semakin mudah bagi individu untuk membeli Bitcoin melalui platform seperti Coinbase, PayPal, atau Robinhood, belum ada cara yang mudah bagi mereka untuk mendapatkannya dalam bentuk saham tradisional. Hal ini menjadi hambatan bagi institusi besar yang terikat pada peraturan yang membatasi jenis aset yang dapat mereka miliki atas nama pelanggan mereka.
Hingga saat ini, Grayscale Bitcoin Trust merupakan salah satu pilihan populer bagi investor yang ingin memiliki Bitcoin dalam bentuk saham. Namun, produk ini tidak membeli di bursa saham utama dan membebankan manajemen biaya sekitar 2 persen per tahun, yang dianggap terlalu tinggi oleh banyak investor.
Dengan langkah BlackRock ini, diharapkan akan terjadi perubahan signifikan dalam aksesibilitas Bitcoin bagi institusi investor maupun individu. Apabila permohonan ini disetujui, investor akan memiliki kesempatan untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan memasukkan Bitcoin sebagai aset yang menjual di konvensi saham bursa. (In)