Laporan: Ragil
Pemalang | pikiranrakyat.org – Banyak nya varian jajanan yang ada di Nusantara menambah khasanah seni olah serta sajian, kebutuhan semua orang ini, yaitu makanan.
Tentunya aneka multi makanan atau jajanan, ada varian baru atau ada juga yang sudah lama, dan masih tetap eksis sampai sekarang.
Salah satunya adalah GETUK LINDRI, olahan makanan “makanan tiga generasi” ini, sudah ada sejak jaman Kolonial Belanda, cemilan dari bahan Singkong yang di rebus hingga empuk, lalu di bentuk panjang tipis, dengan tampiln warna merah, hijau, serta kuning dan taburan kelapa, menambah penampilan cemilan legend ini.
Ups..! yang lebih khas lagi, si toa ( pengeras suara ), masih tetap setia, nangkring di atas gerobak Getuk Lindri, hingga jaman berganti, tampilan gerobak getuk lindri masih bertahan sampai kini.
Salah satu pedagang getuk lindri, bernama kusnadi Warga Gumawang, Wiradesa Pekalongan, menuturkan dirinya sudah cukup lama dagang Getuk Lindri, dengan meng gowes gerobak sepeda, menyusuri daerah ampelgading, terkadang juga sampai daerah panjunan Kecamatan Petarukan, Kusnadi menyukai dagang Getuk Lindri, karena jajanan cemilan ini, sudah tidak asing lagi bagi masyarakat” sejak zaman saya kecil, sudah ada Jajanan Getuk Lindri,” ujar kusnadi, sambil meng gowes sepeda dagang nya, dengan di iringi suara musik campur sari, dari toa besar gerobak Getuk Lindri, sang legenda jajanan yang bertahan sampai kini. ( Ragil 74 )
