Depok | pikiranrakyat.org – Hari ini, Walikota Depok, Mohammad Idris, menghadiri penilaian Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Jalan Al-Ghoffur RT 06/01, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos.
dalam kesempatan itu, Idris mengungkapkan bahwa setelah di nilai oleh lima Kota dan lima lima Kabupaten, Kota Depok termasuk dalam 5 besar kategori Kota dari Kampung Berkualitas (KB) Se-Jawa Barat.
Penilaian tersebut melibatkan beberapa Dinas seperti Dinas Pemberdayaan,Perempuan, Perlindungan Anak,Kependudukan dan Keluarga Berencana. Lalu Dinas Kesehatan, Dinas sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Depok.
“Saya berharap bahwa Kampung Berkualitas (KB) tidak hanya untuk menjadi juara saja, tetapi juga benar-benar efektif terwujud dalam 8 fungsi keluarga yang sesuai dengan sasaran dari BKKBN Kementerian,” tuturnya.
Menurut Mohammad Idris, Kampung Berkualitas (KB) dapat menjadi modal besar bagi ketahanan bangsa dan negara,ย jika Kelurahan memiliki ketahanan keluarga yang efektif. Oleh karena itu, bukan hanya juara yang menjadi tujuan, tetapi efektivitas terwujudnya 8 fungsi keluarga.
“Efek Kampung Berkualitas harus berkelanjutan, sehingga juara tahun ini tidak akan melempem pada tahun depan,” tekannya.
Di tempat yang sama, Ketua RW 01, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Maulidin menjelaskan bahwa program Kampung KB berfokus pada pengawasan remaja yang berada di sekitar Terminal, wisata situ, dan pabrik agar tetap melekat dengan penduduk.
“Semoga Kelurahan Jatijajar menjadi juara Kampung KB,” harapnya.
Sementara itu,ย Ketua Tim Juri Kampung KB Jawa Barat, Wiwin Pamungkas, menjelaskan bahwa dari 5 kota di Jabar, termasuk Kota Depok, sudah masuk dalam 5 besar kategori Kota dari Kampung Berkualitas (KB). Namun, ia menambahkan bahwa belum bisa memberikan opini karena 4 kota belum dinilai.
“Standar minimum untuk Kampung KB Kelurahaan Jatijajar sudah terpenuhi, mulai dari dukungan pimpinan hingga program Pemerintah,” beber Wiwin.
Masih menurut Wiwin, ada beberapa data yang harus diselesaikan seperti data kecepatan, skenario atau temuan di lokasi dari RW, dan kasus kepekaan anak yang harus diatasi secara berkolaborasi dengan data untuk Kampung KB.
“Saat ini, belum ada hasil penilaian bagi Kampung KB Jatijajar karena masih ada 3 kota yang belum dinilai. Lomba ini juga dinilai dari inovasi yang dihasilkan,” ucapnya.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk mendukung program Pemerintah dan terlibat dalam Kaderisasi agar tercapai Kampung Berkualitas yang diinginkan. (NW)