Malaysia | pikiranrakyat.org – Grup musik Radja mengalami ancaman pembunuhan setelah menggelar konser di Larkin Arena Indoor Stadium di Malaysia pada Sabtu (11/3) malam. Ancaman tersebut diduga terkait dengan kesalahpahaman antara band dan pihak penyelenggara acara yang berujung dengan penghinaan dan ancaman pembunuhan.
Menurut vokalis Radja, Ian Kasela, mereka menerima ancaman sekitar pukul 23.15 waktu setempat. Namun, ia tidak merinci apa yang menjadi pemicu kesalahpahaman tersebut.
Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzil, memberikan komentarnya mengenai kasus ancaman pembunuhan yang dialami oleh grup musik Radja. Ia menyatakan bahwa masyarakat harus berhati-hati dengan kata-kata yang mereka gunakan, terutama secara online, karena dapat dengan mudah disalahartikan oleh orang lain. Fahmi menegaskan bahwa ia akan menunggu hasil penyelidikan polisi yang masih berlangsung terkait dugaan ancaman pembunuhan tersebut. Ia juga mengatakan bahwa sejumlah individu telah ditangkap terkait kasus ini.
Fahmi menekankan pentingnya literasi digital atau internet untuk menghindari kesalahpahaman dalam menggunakan kata-kata di dunia maya. Ia mengatakan bahwa seringkali apa yang dianggap sebagai lelucon oleh seseorang dapat ditafsirkan berbeda oleh orang lain. Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial dan platform online lainnya.
Dalam situasi seperti ini, keamanan dan keselamatan semua pihak harus menjadi prioritas utama. Semoga kasus ancaman pembunuhan terhadap grup musik Radja segera terselesaikan dan tidak terjadi lagi di masa depan. (Rz)