back to top
spot_img
๐ŸŒ™ ๐Ÿ•Œ ๐—ง๐—ฎ๐—พ๐—ฎ๐—ฏ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต๐˜‚ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ป๐—ฎ ๐—ช๐—ฎ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐Ÿ•Œ ๐ŸŒ™ โ€” Selamat Hari Raya ๐—œ๐—ฑ๐˜‚๐—น ๐—™๐—ถ๐˜๐—ฟ๐—ถ ๐Ÿญ๐Ÿฐ๐Ÿฐ๐Ÿฒ ๐—› โœจ ๐Ÿ™ Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. ๐Ÿคฒ ๐— ๐—ผ๐—ต๐—ผ๐—ป ๐— ๐—ฎ๐—ฎ๐—ณ ๐—Ÿ๐—ฎ๐—ต๐—ถ๐—ฟ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฎ๐˜๐—ถ๐—ป.
๐ŸŒ™ ๐Ÿ•Œ ๐—ง๐—ฎ๐—พ๐—ฎ๐—ฏ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต๐˜‚ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ป๐—ฎ ๐—ช๐—ฎ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐Ÿ•Œ ๐ŸŒ™ โ€” Selamat Hari Raya ๐—œ๐—ฑ๐˜‚๐—น ๐—™๐—ถ๐˜๐—ฟ๐—ถ ๐Ÿญ๐Ÿฐ๐Ÿฐ๐Ÿฒ ๐—› โœจ ๐Ÿ™ Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. ๐Ÿคฒ ๐— ๐—ผ๐—ต๐—ผ๐—ป ๐— ๐—ฎ๐—ฎ๐—ณ ๐—Ÿ๐—ฎ๐—ต๐—ถ๐—ฟ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฎ๐˜๐—ถ๐—ป.

Jalan Rusak Parah di Kabupaten Buru: Warga Keluarkan Puluhan Ribu untuk Melintas, Pemerintah Tutup Mata!

Date:

Maluku | Pikiranrakyat.org – Akses jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Waelata dengan Kecamatan Teluk Kayeli di Kabupaten Buru kini bak kubangan raksasa. Jalan sepanjang 17 kilometer dari Desa Debowae ini rusak parah dan nyaris tak bisa dilintasi. Anehnya, kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun, namun pemerintah daerah maupun provinsi tampak tak bergeming.

Parahnya kondisi jalan meliputi, lubang besar, genangan air, dan kubangan lumpur mendominasi ruas jalan ini. Tidak ada perbaikan berarti. Hanya kendaraan offroad bersuspensi tinggi yang mampu menerobos jalur ekstrem ini. Adapun jalan tersebut tidak berlaku bagi kendaraan biasa, apalagi roda dua. Keluhan tersebut terlontar oleh salahsatu warga, ia mengatakan jangan harap bisa melintas tanpa tersungkur.

“Kalau soal jalan ini, saya sudah mandi lumpur berkali-kali. Tapi yang lebih menyakitkan, pemerintah seperti sengaja menutup mata,” ujar seorang pemotor asal Wamsait yang enggan disebutkan namanya saat ditemui Rabu (28/5/2025).

Lebih parahnya lagi, di beberapa titik, warga adat terpaksa membangun jembatan kayu secara swadaya dengan uang pribadi, agar roda dua dan pejalan kaki bisa melintas. Namun, itu pun tak gratis. Pengguna jalan dikenai tarif antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per kendaraan, dan Rp5 ribu untuk pejalan kaki. Kondisi ini seperti memaksa rakyat membayar mahal atas kelalaian pemerintah.

Dulu, warga bahkan menggunakan rakit bambu untuk menyebrangi kawasan rawa. Kini jembatan ala kadarnya itu menjadi satu-satunya harapan agar mobilitas tetap berjalan, meski nyawa dipertaruhkan.

Permasalahan jalan ini bukan rahasia lagi. Protes demi protes telah dilayangkan oleh masyarakat. Tapi suara rakyat seolah hanya gema di padang sunyi. Tak ada respon serius dari Pemerintah Kabupaten Buru maupun Pemerintah Provinsi Maluku. Warga merasa ditelantarkan di tengah derita yang tak berkesudahan.

“Mungkin pemerintah memang tidak sanggup. Kalau tidak bisa, sampaikan secara terbuka. Jangan biarkan rakyat terus berharap pada janji kosong,” sambung si pengendara.

Kini, warga hanya bisa berharap keajaiban. Sebab, dari pemimpin yang seharusnya hadir membawa solusi, yang datang justru sikap acuh dan pembiaran. (ET)

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

Berita terkait
Related

Kepsek SDN 1 Waeapo Diduga Selewengkan Dana BOS, PMPRI: APH dan Inspektorat Diminta Lakukan Audit

MALUKU | Pikiranrakyat.org - Aroma tak sedap mencuat dari...

PSG Pesta Gol! Paris Saint-Germain Juara Liga Champions Usai Bungkam Lawan dengan Skor Telak 5-0

LONDON | Pikiranrakyat.org - Paris Saint-Germain (PSG) mencetak sejarah...

B3 Mengalir Bebas di Gunung Botak, Penegak Hukum Diduga Tutup Mata!

Maluku | Pikiranrakyat.org - Peredaran Bahan Berbahaya dan Beracun...

P3C dan Aliansi Sabojong Ajak Lurah Serta LPM Curug, Aksi Bersih-Bersih Curugan Wadon

DEPOK | Pikiranrakyat.org โ€“ Curugan Wadon yang terletak di...