Depok | pikiranrakyat.org – Ada empat indikator yang mempengaruhi pembangunan dibidang kesehatan yakni : 40% faktor pengaruh dilingkungan, 30% cara perilaku masyarakat, 20% pada pelayanan kesehatan warga, dan 10% dari hasil Genetik (Keturunan).
Hal itu disampaikan kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Depok, Mary Liziawaty saat menjadi Narasumber diacara Rencana Kerja Pembangunan Daerah (Renja PD), dikantor Kecamatan Beji Kota Depok (15/2/2023).
“Dari keseluruhan, Intervensi terhadap lingkungan dan perilaku, sangat efektif peran masyarakat untuk perbaiki peningkatan status derajat kesehatannya”, terang Mary.
Sementara upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan adanya 4 Puskesmas, 3 Rumah Rakit dan 29 Klinik di Kecamatan Beji adalah bentuk pelayanan kesehatan yang diperuntukkan bagi masyarakat.
Menyambung fungsi fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. Kadiskes mengungkapkan data angka kematian Ibu se-Kota Depok terdapat 24 kasus. Namun, pada angka kematian Bayi se-Kota Depok meningkat tajam mencapai angka 121 kasus.
“Alhamdulillah kasus kematian Ibu tahun 2022 di Kecamatan Beji di angka nol, tetapi kasus kematian Bayi mencapai angka 26 Bayi dan
Kecamatan Beji salah satu penyumbang tertinggi”, bebernya.
Dirinya menghimbau hal tersebut agar menjadi perhatian semua stakeholder, khususnya pihak Kelurahan untuk lebih serius dalam hal menangani angka kematian tersebut.
“Pihak Kelurahan dapat bersinergi dengan bidang kesehatan, untuk mencoba intervensi kepada pihak Puskesmas dalam hal pemahaman kepada Ibu hamil, untuk bersama giatkan program kerja dibidang kesehatan, sehingga dapat menurunkan kematian pada Bayi”, tuturnya. (Roni)