Jakarta | pikiranrakyat.org – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan bahwa proses pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, terus berlangsung. Yudo juga memberikan perkembangan terkini mengenai kondisi Kapten Philip.
“Alhamdulillah, berdasarkan informasi terbaru, Kapten Philip dalam keadaan sehat,” ujar Yudo kepada media di Balai Samudra, Jakarta Selatan, pada Jumat (21/7/2023).
Dijelaskan oleh Yudo, upaya pembebasan pilot tersebut dilakukan melalui jalur negosiasi. Ia menyoroti bahwa pilihan untuk tidak melakukan penyerangan dalam upaya pembebasan ini dipilih dengan alasan meminimalkan kerugian yang mungkin timbul, terutama bagi masyarakat.
“Kita selalu mengutamakan jalur negosiasi, karena dalam penyerangan, pasti ada risiko dan dampaknya terhadap masyarakat. Oleh karena itu, kita tetap fokus pada negosiasi,” jelas Yudo.
Terkait dengan waktu pembebasan, Yudo menegaskan bahwa tidak ada batas waktu yang ditentukan. Proses negosiasi akan terus berlanjut sampai ditemukan hasil yang memuaskan.
“Negosiasi tidak mengenal batas waktu, kita akan menunggu hasilnya dengan sabar,” tambah Yudo.
Lebih lanjut, Yudo menekankan peran TNI dalam menjaga situasi agar tetap kondusif. Oleh karena itu, proses negosiasi diserahkan kepada pemerintah daerah, tokoh adat, dan tokoh agama sebagai pihak yang lebih dekat dengan KKB.
“Kami berfokus pada menjaga situasi agar tetap kondusif di seluruh wilayah kabupaten dan distrik. Kami bekerja sama dengan Polri untuk menjaga situasi agar tetap terkendali dan kondusif,” papar Yudo.
“Dalam upaya pembebasan ini, kami memberi prioritas kepada peran tokoh agama dan tokoh masyarakat,” pungkas Yudo.
Sebagai catatan, Kapten Philip telah disandera sejak 7 Februari 2023 di Nduga, Papua Pegunungan, setelah pesawatnya dibakar oleh KKB. Sebelumnya, sebelum peringatan Hari Bhayangkara pada 1 Juli lalu, beredar kabar mengenai ancaman penembakan terhadapnya.(Rz)