Depok | pikiranrakyat.org – Sambal roa, sambal yang terbuat dari campuran ikan roa dengan rasa pedas menyengat, merupakan salah satu jenis sambal yang populer di Manado, Sulawesi Utara, Indonesia. Ikan roa, juga dikenal sebagai ikan julung-julung, banyak ditemui di perairan laut Utara Pulau Sulawesi hingga Kepulauan Maluku.
Proses pembuatan sambal roa dimulai dengan pengasapan ikan roa hingga matang dan kering sebelum dicampur dengan cabai. Hal ini memberikan sambal ini cita rasa pedas yang khas serta aroma asap yang berasal dari ikan roa.
Sambal roa sudah ada sejak abad ke-18 dan memiliki pengaruh dari Portugis, Prancis, dan Inggris dalam resepnya. Saat itu, ketiga negara tersebut terlibat dalam peperangan untuk mencari wilayah baru melalui penjelajahan samudera. Setelah Prancis memenangkan perang melawan Inggris di Port Mahon, seorang koki asal Prancis bernama Richellieu menciptakan hidangan spesial, salah satunya adalah sambal roa yang terbuat dari ikan roa dan minyak zaitun.
Kelezatan sambal roa membuatnya menjadi inspirasi kuliner favorit pada masa penjajahan. Di Indonesia, sambal roa khas Manado tidak hanya disajikan sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai lauk makan nasi. Selain cocok dengan kuliner khas Manado, sambal roa juga sering dipadukan dengan makanan khas Gorontalo hingga Italia, seperti pizza, dan bahkan disajikan dengan singkong goreng.
Sambal roa menjadi oleh-oleh khas Manado dan sering dikemas dalam botol plastik yang praktis. Popularitasnya semakin meningkat karena banyak kafe-kafe kekinian di Jakarta yang menawarkan sambal roa sebagai menu favorit. Salah satu contoh menu populer adalah pisang goreng yang dicocol dengan sambal roa atau sebagai campuran dalam nasi goreng.
Sambal roa dengan rasa pedas yang menyengat dan aroma asap yang khas telah menjadikannya sebagai salah satu sambal yang unik dan lezat dalam kuliner Indonesia. (In)
