Jakarta | pikiranrakyat.org – Bambang Soesatyo, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), baru-baru ini menerima kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali. Keduanya membahas perlunya meningkatkan kemampuan pertahanan laut Indonesia dan kesejahteraan personel angkatan lautnya.
โMengingat posisi strategis Indonesia, seperti sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau dan garis pantai terpanjang kedua sepanjang 99.083 kilometer setelah Kanada, serta memiliki wilayah maritim terbesar keenam setelah Prancis, Amerika Serikat, Australia, Rusia, dan United Kingdom,โ kata Bamsoet dalam keterangannya, Kamis malam (13/4/23).
Sebagai Anggota Kehormatan Korps Marinir dan Satuan Kapal Selam TNI Angkatan Laut, Bamsoet menjelaskan kondisi geografis Indonesia membutuhkan angkatan laut yang kuat yang terdiri dari sumber daya manusia yang profesional, kompeten, dan militan, serta alutsista yang memadai dan operasional.
โSaat ini TNI memasuki tahap ketiga penyelesaian Minimum Essential Force (MEF). Hingga tahun ini baru sekitar 60 persen dari MEF yang tercapai. Tahun 2024, jumlah MEF alutsista di masing-masing cabang TNI ditargetkan dapat terpenuhi,โ ujarnya.
โDi antaranya TNI AD 723.564 senjata ringan, 1.354 pucuk senjata/roket/rudal, 3.738 kendaraan tempur, dan 224 pesawat. Sedangkan cabang TNI AU sebanyak 344 pesawat, 32 radar, 72 rudal, dan 64 senjata pertahanan udara,โ jelas Bamsoet.
Selaku Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bamsoet juga memaparkan visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Konsekuensinya, TNI Angkatan Laut harus mampu menjaga kedaulatan dan kekayaan lautnya dari segala ancaman guna memaksimalkan potensi negara untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
โAgresivitas China di sekitar Laut Natuna dan posisi geografis Indonesia di Ring of Fire merupakan dua ancaman signifikan yang harus diantisipasi. Selain itu, TNI Angkatan Laut juga harus mampu mengantisipasi berbagai pelanggaran wilayahnya oleh kapal asing, seperti narkoba. penyelundupan, illegal fishing, illegal logging, human trafficking, pembajakan, dan pembajakan,โ pungkas Bamsoet.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Anggota MPR/DPR RI Robert Kardinal, Asisten Intelijen KSAL Brigjen TNI (Mar) Suaf Yanu Hardani, dan Danaspormar KSAL Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah.(Rz)