Jakarta | pikiranrakyat.org – Yayat (44), seorang petugas kebersihan di Pasar Sehat Cileunyi, harus bertahan dengan penuh kesabaran saat menghadapi amarah, cacian, dan keluhan dari para pedagang. Setiap hari, suara-suara tidak menyenangkan itu terus menghiasi hari kerjanya.
Sebagai seorang petugas, Yayat mengerti bahwa keluhan dan cacian tersebut adalah hal yang wajar terjadi. Pedagang telah mencapai titik kekesalannya karena tumpukan sampah yang tak kunjung diurus oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung, dan tumpukan sampah semakin hari semakin bertambah dan memanjang.
“Dapat komplain dari pedagang sering, mau enggak mau pedagang pasti nyalahin ke saya, padahal saya cuma pegawai”, terangnya, Kamis (18/5/2023).
Yayat tetap menjunjung tinggi profesionalismenya sebagai petugas kebersihan di Pasar Sehat Cileunyi. Ia hanya mampu menjawab bahwa dirinya hanyalah seorang pekerja kecil ketika mendapat omelan.
“Kumaha deui atuh, da abdi mah saukur padamel, pami bade ngeluh ulah ka abdi (Gimana lagi, saya hanya pekerja, kalau mau mengeluh jangan ke saya)”, keluhnya.
“Sabar ya harus sabar, saya juga harus jaga nama baik tempat saya kerja. Masa mau dilawan dan sampai berkelahi, malu juga”, tandasnya.
Yayat menyebutkan bahwa pedagang tidak hanya marah karena tumpukan sampah yang semakin bertambah.(Arf)