Depok | pikiranrakyat.org – Tanggal 6-7 Oktober 2023 seharusnya menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh warga Situ Asih Pulo, Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok, karena pada tanggal tersebut akan di gelar Panmas Fair, sebuah acara besar yang menjanjikan hiburan dan keseruan. Namun, bayang-bayang ancaman pembatalan telah muncul. Pihak yang bertanggung jawab (PT. Orcalindo Lantama Mandiri KSO ) atas revitalisasi Situ Asih Pulo Rangkapan Jaya keberatan atas acara itu.
Menurut Humas pelaksana proyek, Zaenal Abidin, keberatan atas pelaksanaan Panmas Fair bukan semata-mata karena alasan administratif. Namun, Revitalisasi Situ Asih Pulo Rangkapan Jaya masih berada dalam proses masa pemeliharaan.
Zaenal Abidin mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan kerusakan yang dapat timbul akibat acara tersebut.
“Jika kegiatan itu terselenggara, kami khawatir akan adanya kerusakan yang timbul. karena dengan membludaknya peserta maupun pengunjung tidak menutup kemungkinan kerusakan akan terjadi. Untuk itu, kami tidak setuju kegiatan tersebut dilaksanakan dalam waktu dekat ini, karena segala bentuk kerusakan itu masih tanggung jawab kami sebagai pelaksana proyek,” dan perlu di ingat pekerjaan ini belum serah terima, “tegasnya, Selasa (03/10/2023)
Penting untuk dicatat bahwa perspektif Zaenal Abidin menggaris bawahi fokusnya pada pemeliharaan dan keamanan revitalisasi.
Ia juga mempertanyakan koordinasi yang minim dengan pihak yang terlibat dalam Panmas Fair.
“Bahkan pihak terkait dalam acara tersebut tidak berkoordinasi dengan kami. Namun saya tetap sarankan untuk berkoordinasi dengan pihak Kementerian PUPR melalui BBWSCC, dan informasi yang saya dapat pihak Kecamatan sudah bersurat kepada Kepala Balai BBWSCC, tapi hinga saat ini saya belum dapat kabar selanjutnya, di ijinkan atau seperti apa itu kewenangan BBWSCC,” jelasnya.
Zaenal Abidin juga menyoroti kurangnya pemahaman penuh dari pihak panitia atau instansi terkait tentang proses pekerjaan dan serah terima (PHO sampai FHO). Hal ini menciptakan ketidak pastian terkait risiko yang mungkin dihadapi oleh pelaksana proyek revitalisasi jika Panmas Fair tetap diselenggarakan.
“Jika acara tersebut tetap berlangsung ya berarti Panitia dan mereka yang terlibat mungkin tidak faham proses pekerjaan dan proses serah terima / PHO sampai FHO,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Panitia Panmas Fair, Karmanih mengungkapkan bahwa pihak pelaksana proyek tidak perlu khawatir akan adanya kerusakan yang di timbulkan jika acara Panmas Fair tetap terselenggara.
“Cepat atau lambat kerusakan itu akan terjadi, sepanjang kita yakini bahwa pekerjaan yang kita lakukan dengan standar yang baik, benar, apalagi yg perlu di khawatirkan. Degan adanya kunjungan orang yang hadir bahkan pemangku jabatan yang ada di wilayah tersebut, dan pada akhir dapat menilai baik buruknya atau kualitas sebuah pekerjaan setidaknya dapat menjadi referensi tersendiri bagi yang melaksanakan proyek tersebut. Jadi ngga perlu khawatir, kecuali proyek revitalisasi itu di buat asal asalan,” ujar Karmanih.
dia juga membenarkan bahwa pihaknya sudah berkordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). “Secara tertulis panitia sudah meminta ijin ke BBWSCCย dan surat tersebut pun di tandatangani langsung oleh pak Camat. Namun hingga saat ini belum ada balasan/tanggapan dari BBWSCC,” bebernya.
” Untuk jadi atau tidaknya Panmas Fair di laksanakan pada tanggal 6-7 Oktober, kami menunggu hasil dari rapat pihak Kecamatan. Rencananya besok rapat tersebut akan di laksanakan,”. pungkasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok, Zikri Dwi Darmawan saat di hubungi melalui aplikasi WhatsApp tidak merespon. (Edh)