Depok | pikiranrakyat.org – Kota Depok akan menjadi saksi pelaksanaan Kirab Merah Putih yang diselenggarakan oleh elemen Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) pada hari Minggu, tanggal 3 September 2023, dimulai dari Taman Djuanda Margonda Depok pukul 07.00 pagi WIB.
Kegiatan ini memiliki tujuan mulia, yaitu menyambut pemilu 2024 dengan damai, tertib, dan aman, serta mengirimkan pesan penolakan terhadap isu-isu kontroversial seperti khilafah, radikalisme, terorisme, dan politik identitas. Selain itu, Kirab Merah Putih juga ingin memupuk semangat melestarikan Pancasila dan menjaga tradisi budaya nusantara.
Namun, menjelang pelaksanaan acara ini, ada peristiwa menarik yang mengundang perhatian. Organisasi pendukung seperti SGI (Seknas Ganjar Indonesia) dan Solmet (Solidaritas Merah Putih) di Kota Depok yang tergabung dalam panitia acara menarik diri dari partisipasi mereka dalam Kirab Merah Putih. Alasan di balik keputusan ini adalah ketidaksepahaman gagasan dengan pimpinan PNIB.
Ketua SGI Depok, Yopi Setiabudi, menjelaskan alasan penarikan diri mereka dari acara ini. Mereka ingin acara Kirab ini bersifat menyatukan seluruh relawan, bukan sebaliknya, yang hanya ingin didominasi oleh satu organisasi yang pada dasarnya tidak berbasis di Depok.
Yopi menekankan bahwa massa pendukung yang akan diterjunkannya dalam Kirab tersebut berasal dari S3, yaitu SGI, Solmet, dan Saka. Oleh karena itu, menurut dia, seharusnya mereka diperbolehkan menggunakan baju dari masing-masing organisasi mereka, sehingga akan lebih elegan dan mewakili keragaman nusantara. Tema utama acara adalah merah putih, dan mereka merasa bahwa mencoba untuk menghilangkan identitas mereka adalah tindakan yang tidak perlu.
โMiris ya. Seharusnya biarkan saja kami pakai baju masing-masing organ, saya pikir lebih elegan dan kelihatan nusantara nya, jadi lebih bersatu, karena tema nya saja merah putih, ini malah mau di hitamkan. Jadi itulah kenapa kami S3 menarik diri dari giat tersebut,โ tutur pria yang juga menjabat Ketua umum relawan SAKA (Sahabat Kaesang) itu, Sabtu (02/09/2023)
Yopi juga mencatat bahwa mereka tidak ingin orang dari luar Depok mendominasi acara ini, mengingat bahwa struktur PNIB di Depok masih belum ada.
โYa silahkan saja kalau di wilayah lain, tapi ini Depok, kita gak mau orang lain yang dapat panggung,โ tandasnya.
โItu yang buat kita semua gak mau, massa pendukung dari kita, kenapa pakai nya baju mereka? Kalau dipikir secara rasional, yang dapat panggung mereka, padahal bukan orang Depok, struktur di Depok pun belum ada untuk PNIB, kok mau dapat nama pakai massa pendukung organ lain,โ tambahnya.
Kirab Merah Putih di Kota Depok seharusnya menjadi momentum bersatu dalam semangat nasionalisme dan cinta tanah air. Namun, perbedaan pandangan dan ketidaksepakatan antara organ pendukung telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah Kirab ini benar-benar akan mencapai tujuan penyatuan yang diinginkan. Semoga pihak terkait dapat menemukan solusi yang tepat untuk menjaga semangat kebangsaan dan memastikan Kirab Merah Putih menjadi acara yang damai dan bersatu. (Edh)