Depok | pikiranrakyat.org – Data Bappeda Kota Depok pada acara Musrenbang Kecamatan 2024 menyebut, bahwa angka Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan diwilayah Kecamatan Pancoran Mas masih tertinggi dibandingkan dengan seluruh Kecamatan di Kota Depok, belum lagi buruknya drainase yang ada di wilayah RT5/RW3 Kelurahan Depok dan menyebabkan ketidaknyamanan warga setempat dalam beraktifitas karena sering terjadi banjir walaupun bukan di musim penghujan, menambah daftar permasalahan yang tak kunjung terselesaikan diwilayah Kecamatan Pancoran Mas.
Menyikapi permasalahan tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Militansi Pejuang Indonesia (GMPI) Kecamatan Pancoran Mas Opick Doel menilai, bahwa kinerja Camat Pancoran Mas terkesan tanpa konsep, tanpa arah, tanpa kejelasan, dan tanpa target pencapaian yang signifikan, yang berdampak pada keluhan tak berujung bagi warganya.
“Dalam hal penanganan permasalahan warga, pastinya akan bermuara pada kata kunci minimnya anggaran pembangunan yang di alokasikan, dan itu telah menjadi alasan klasik bagi para pemangku wilayah untuk menutupi kekurangannya dalam melakukan penyelenggaraan kepemerintahan yang diamanahkan kepadanya”, ucap Opick, Selasa 28/3/2023.
“Padahal, dalam kegiatan rutinitas tahunan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), telah disusun terstruktur mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, sampai tingkat Kota. Jadi, harusnya tidak terjadi lagi keluhan – keluhan warga pada titik permasalahan yang sama”, sambungnya.
Aktivis sosial ini juga menyinggung tentang kekosongan kursi stakeholder kepemudaan yakni Karang Taruna yang ada ditingkat Kecamatan, yang diduga menjadi penyebab dari kurang aktifnya suara perubahan dari sisi kepemudaan.
“Kekosongan kursi Karang Taruna Kecamatan yang dibiarkan berlarut pun menambah catatan Pekerjaan Rumah (PR) Camat Panmas dalam memimpin wilayah. Pasalnya, dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda adalah aset yang sangat mahal dan tidak ternilai harganya. Pemuda adalah tonggakย bagi kemajuanย dan pembangunan bangsa, dan generasi muda telah menjadi komponen pentingย ย yang wajib dilibatkan dalam setiap pembangunan sebuah wilayah, karena tanpa adanya peran pemuda mustahil rasanya lingkungan mengalami perubahan, lah ini kenapa dibiarkan kosong?”, tanya Ketua DPC GMPI Panmas.
“Idealnya, sebagai pemangku wilayah pusat Kota, Kecamatan Pancoran Mas harusnya bisa menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan seluruh bidang bagi wilayah Depok lainnya, bukan malah menjadi yang terbelakang”, tandasnya.
Ketua DPC GMPI Panmas pun menyarankan kepada Camat Pancoran Mas, untuk lebih fokus memberikan kepedulian terhadap masyarakat dengan mulai merangkul semua asset Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada diwilayahnya, serta segera membuka diri kepada semua stakeholder untuk mulai melakukan pembenahan secara bersama – sama guna memperbaiki titik – titik kerusakan yang ada diwilayah Kecamatan Pancoran Mas.
“Kalau masih tetap dibiarkan kosong juga kursi Katar Kecamatan Pancoran Mas, hal ini makin menguatkan persepsi bahwa, Camat Panmas tidak mumpuni dibidangnya, dan kami meminta kepada Walikota Depok untuk segera menggantinya demi kemashlahatan warga”, tegas Opick.
“GMPI akan terus berupaya membuka jalur kerjasama dengan pihak Pemkot Depok khususnya di wilayah pusat Kota, untuk sama – sama membangun lingkungan yang kondusif dari segala permasalahan, menuju Kota Depok terbaik di masa depan”, tutup Ketua DPC GMPI Kota Depok.(Arifin)
 atau Stop Buang Air Besar Sembarangan diwilayah Kecamatan Pancoran Mas masih tertinggi dibandingkan dengan seluruh Kecamatan di Kota Depok, belum lagi buruknya drainase yang ada di wilayah RT5/RW3 Kelurahan Depok dan menyebabkan ketidaknyamanan warga setempat dalam beraktifitas karena sering terjadi banjir walaupun bukan di musim penghujan, menambah daftar permasalahan yang tak kunjung terselesaikan diwilayah Kecamatan Pancoran Mas.){kind=link}