Jakarta | pikiranrakyat.org – Seiring dimulainya bulan suci Ramadan, Ketua DPR RI dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, melakukan kunjungan ke Istana Presiden di Jakarta. Selama kunjungannya, Puan bertemu dengan kader PDIP lainnya, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk membahas beberapa hal, termasuk Pemilu Presiden 2024.
Pertemuan tersebut dilakukan pada Jumat, 24 Maret, dengan Puan mengenakan pakaian berwarna hitam dan Jokowi mengenakan batik. Puan duduk di sebelah kanan Jokowi, dengan sebuah meja kecil memisahkan mereka. Di belakang mereka terdapat bendera Merah Putih dan lambang Garuda Pancasila, dan keduanya tersenyum untuk difoto.
PDIP mengonfirmasi pertemuan tersebut, dengan senior PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan, “Benar.” Sebelumnya, Jokowi telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membahas Pemilu Presiden 2024, termasuk pembentukan koalisi dan calon presiden, Sabtu (25/3/2023).
Puan mengunggah foto pertemuan dengan Jokowi di akun Instagram resminya. Selain membahas pemilu, Puan menyebut bahwa ada beberapa program legislasi yang dibahas bersama Jokowi, dengan tujuan untuk mempromosikan sinergi antara eksekutif dan legislatif.
“Sebagai Ketua DPR RI, saya terus mempromosikan sinergi antara eksekutif dan legislatif tidak hanya terkait dengan pelaksanaan fungsi DPR, tetapi juga untuk menyelesaikan masalah nasional, termasuk persiapan untuk pemilu tahun depan dan membahas beberapa undang-undang penting,” ujar Puan.
Sebagai kader PDIP, Puan juga membahas strategi pemilu dan kerja sama dengan partai politik lainnya bersama Jokowi. Dalam unggahannya di Instagram, Puan menyebut angka “dua”, menyatakan bahwa pertemuan tersebut adalah “2 pemimpin, 2 kader PDIP, bertemu pada hari ke-2 Ramadan.” Ia juga berharap bahwa pertemuan tersebut akan membawa berkah dan manfaat.
Menurut Ujang Komarudin, pakar ilmu politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, penggunaan istilah “serba dua” dalam unggahan Puan merujuk pada kesatuan pandangan Jokowi dan Puan dalam PDIP. Diketahui bahwa Jokowi memiliki pandangan yang berbeda tentang calon presiden, sehingga pertemuan ini menjadi sangat signifikan.
Secara keseluruhan, kunjungan Puan Maharani ke Istana Presiden pada awal Ramadan, pembahasan program legislasi dan Pemilu Presiden 2024, serta referensi “serba dua” dalam unggahan media sosialnya, semuanya berkontribusi pada momen politik yang unik di Indonesia. (Sl)