Asahan | pikiranrakyat.org – Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Anak Guru Indonesia ( DPC PAGI ) meminta kepada Bupati Asahan agar segera merenovasi Sekolah Dasar Negri 010035 Simpang Empat, pasalnya halaman sekolah selalu mengalami banjir serta bangunan 2 ruang kelas yang sangat memprihatinkan.
Bila hujan lebat turun, sudah menjadi langganan tetap banjir bagi halaman SD 010035 Simpang Empat, hal ini disebabkan karena tidak adanya sarana drainase di sekitar halaman sekolah, kata Ketua Persatuan Anak Guru Indonesia Kabupaten Asahan Budi Aula Negara, SH kepada pikiranrakyat.org, Kamis ( 8/12/2022 ) pukul 11.00 Wib di SDN 010035 Simpang Empat

Lebih lanjut Budi menegaskan,, akibatnya proses belajar mengajar bagi guru dan murid menjadi sangat terganggu. Untuk masuk menuju ruang kelas dan ruang guru, para siswa terlebih dahulu harus membuka sepatunya. Apalagi dilihat dari luas halaman sekolah yang memang cukup sempit dan tidak memadai.
Selain permasalahan halaman sekolah, ada 4 rungan kelas belajar dan 1 ruangan guru yang memang kondisi sangat memprihatinkan. Untuk itu Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Anak Guru Indonesia Kabupaten Asahan meminta kepada Bupati Asahan H. Surya, B,Sc agar segera merenovasi bangunan ruang kelas belajar siswa dan guru serta halaman sekolah yang selalu tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 30 cm ini, pinta Budi Aula Negara yang langsung meninjau lokasi sekolah.

Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SDN 010035 Simpang Empat Berliana Aritonang juga menjelaskan, apabila hujan turun, halaman sekolah ini memang sudah menjadi langganan genangan banjir. Kalau sudah banjir begini, sulit memang bagi anak anak murid dan guru untuk bisa beraktivitas dalam proses belajar mengajar.
Memang beberapa bulan yang lalu, permasalahan ini pernah kami sampaikan kepada Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin, pada saat melakukan kunjungan monitoring ANBK di SDN 010035. Dan Wakil Bupati pun langsung mencatat kedalam buku agenda kerja pribadinya, semoga permasalahan banjir dan renovasi ruangan kelas ini dapat segera terealisasi, harap Berliana Aritonang. ( Joko )