back to top
spot_img
🌙 🕌 𝗧𝗮𝗾𝗮𝗯𝗯𝗮𝗹𝗮𝗹𝗹𝗮𝗵𝘂 𝗠𝗶𝗻𝗻𝗮 𝗪𝗮 𝗠𝗶𝗻𝗸𝘂𝗺 🕌 🌙 — Selamat Hari Raya 𝗜𝗱𝘂𝗹 𝗙𝗶𝘁𝗿𝗶 𝟭𝟰𝟰𝟲 𝗛 ✨ 🙏 Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. 🤲 𝗠𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗟𝗮𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗮𝘁𝗶𝗻.
🌙 🕌 𝗧𝗮𝗾𝗮𝗯𝗯𝗮𝗹𝗮𝗹𝗹𝗮𝗵𝘂 𝗠𝗶𝗻𝗻𝗮 𝗪𝗮 𝗠𝗶𝗻𝗸𝘂𝗺 🕌 🌙 — Selamat Hari Raya 𝗜𝗱𝘂𝗹 𝗙𝗶𝘁𝗿𝗶 𝟭𝟰𝟰𝟲 𝗛 ✨ 🙏 Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. 🤲 𝗠𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗟𝗮𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗮𝘁𝗶𝗻.

Marak Badut Mampang Di Jalan Akhirnya Dinsos Himbau Warga Jangan Beri Uang

Date:

Baubau | pikiranrakyat.org – Maraknya Pekerjaan Badut Mampang di Jalan akhirnya Dinas Sosial Kota Baubau Menghimbau Warga Tidak Boleh Kasih Uang Kepada Anak Sebagai Badut Mampang lagi.

Kepala Dinas Sosial melalui Kabid Rehabilitasi Sosial, Makmun S.Pd menjelaskan, untuk pihaknya menghimbau warga untuk tidak memberi uang pada badut mampang.

“Berdasarkan wawasan saya, untuk mengatasi badut seperti ini perlu kerjasama dengan masyarakat. Kalau masyarakat tidak beri uang, maka cepat atau lambat mereka berhenti juga. Di Kendari misalnya, kesadaran warganya tinggi untuk tidak memberi uang pada badut mampang, sehingga badutnya cepat juga diatasi”, beber Makmun pada saat dikonfirmasi via telp, Selasa (15/3/2022).

Terkait rehabilitasi anak-anak yang pekerja sebagai badut mampang, menurutnya pihaknya terkendala pada payung hukum di Baubau yang belum ada. Payung hukum terkait pelarangan adanya pengemis dan adanya denda bagi mereka yang memberi pengemis.

“Mungkin, sudah lama dipikirkan masalah payung hukum ini. Namun, ada dua hal yang menjadi alasan belum adanya aturan. Pertama, adanya pengemis di Baubau belum mengkhawatirkan. Kedua, pergantian pejabat yang menginisiasi dan menangani aturan tersebut, sehingga aturan itu sampai hari ini belum ada”, ungkap Makmun.

Soal mobilisasi atau eksploitasi anak di balik Badut mampang ini, ungkapnya, pihaknya telah melakukan penyelidikan. Beberapa saksi pedagang yang ditemui menginformasi bahwa memang ada yang mempekerjakan anak-anak untuk menjadi boneka mampang. Mereka menggunakan sistem pembagian 50-50 dari hasil uang yang didapat.

“Kita sudah komunikasi juga sama anak-anaknya. Kita mencari tau sekolahnya di mana untuk meminta data keluarga. Kalau memang orang tua mereka telah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Maka diduga juga, anak-anak ini mencari uang tambahan untuk keluarga mereka,” pungkasnya.(Nanda.N)

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

Berita terkait
Related

Chandra Rahmansyah Resmikan Mobil Siaga PKB Depok, Simbol Nyata Pelayanan untuk Warga

DEPOK | Pikiranrakyat.org - Wujud nyata kepedulian terhadap kebutuhan...

Aliansi Sabojong Apresiasi Langkah Cepat Polsek Bojongsari Bongkar Jaringan Penjual Obat Keras Ilegal

DEPOK | Pikiranrakyat.org - Aliansi Sabojong yang diketuai oleh...

Tim Hukum Jabar Istimewa Resmi Bentuk Kepengurusan Wilayah Kota Depok

BANDUNG | Pikiranrakyat.org - Yayasan Tim Hukum Jabar Istimewa...

C.A.A.I.P Depok Bentuk Kepengurusan Baru, Captain Dedy Susanto Nahkodai Organisasi Hingga 2029

DEPOK | Pikiranrakyat.org - Pembentukan struktural baru organisasi C.C.A.I.P,...