Depok | pikiranrakyat.org – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Metrologi Legal Kota Depok terus menggelar sosialisasi mengenai kemetrologian kepada masyarakat, khususnya para pelaku usaha. Kegiatan sosialisasi ini baru-baru ini menyasar peserta dari program Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jabar Juara.
Dalam rangka sosialisasi ini, Kepala UPTD Metrologi Legal Kota Depok, Ahmad Zaki Mubarok, menyampaikan pentingnya pemahaman mengenai Alat-alat Ukur, Takar, Timbangan, dan Perlengkapannya (UTTP) bagi para pelaku UMKM. Hal ini dilakukan untuk memberikan perlindungan konsumen dan menjamin kebenaran hasil pengukuran.
Zaki menjelaskan bahwa masyarakat Depok harus melek metrologi, minimal mematuhi ketentuan yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal dan Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2017 tentang Pengawasan Metrologi Legal atau Pengawasan alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP), Barang, Dalam, Keadaan, Terbungkus (BDKT) serta lambang Satuan Internasional (SI), ujarnya, Senin (24/07/23).
Acara sosialisasi kemetrologian ini diikuti oleh 100 peserta UMKM Jabar Juara dan dilaksanakan di Gedung Balatkop, Kecamatan Sukmajaya pada Jumat, 13 Juli lalu.
Zaki menekankan bahwa sosialisasi, pembinaan, pengawasan, dan pengujian produksi usaha merupakan kriteria penting untuk mendapatkan predikat Daerah Tertib Ukur (DTU). Kota Depok berkomitmen untuk meraih predikat DTU dan berharap melalui kegiatan sosialisasi ini, masyarakat dapat menjadi Melek Metrologi (3M), sehingga Kota Depok dapat menjadi Daerah Tertib Ukur (DTU) yang diakui secara nasional.
Dengan upaya terus-menerus dalam sosialisasi dan pendekatan kepada pelaku usaha, diharapkan pengetahuan mengenai kemetrologian dapat terus menyebar dan memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya standar ukur yang akurat dalam dunia usaha, serta memberikan perlindungan kepada konsumen. Semakin banyak daerah yang menjadi Daerah Tertib Ukur (DTU), semakin meningkat pula kualitas dan kepercayaan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha di Indonesia. (Roni)