Tangerang | pikiranrakyat.org – Dalam upaya menjaga keamanan kandungan pada takjil yang dijual di Kota Tangerang, Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan sidak penjual takjil. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa takjil yang dijual bebas dari bahan berbahaya seperti boraks, formalin, rodamin, dan metilen yellow.
Sidak takjil ini dilakukan di enam kecamatan, dengan masing-masing lokasi sekitar 25 jenis takjil yang diperiksa. Takjil yang diperiksa antara lain kikil bakar, otak-otak, mie goreng, cincau, lontong, dimsum, kue cubit dan masih banyak lagi.
Jika dari sampel takjil yang diambil, ditemukan empat kandungan berbahaya tersebut, petugas akan melakukan tindakan lanjutan. Sidak takjil ini akan berlangsung selama seminggu kedepan, ke 13 kecamatan di Kota Tangerang. Hal ini dilakukan untuk memastikan dan mengawasi pedagang takjil agar tidak menjual takjil yang mengandung bahan berbahaya.
Menurut Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, kegiatan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat, konsumen atau pembeli makanan takjil agar merasa aman dengan apa yang mereka konsumsi. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai edukasi kepada pedagang maupun pembeli untuk harus berhati-hati dalam berjualan atau membeli takjil.
“Yang diteliti dalam sidak ini ada empat yang ditinjau. Yakni, boraks, formalin, rodamin dan metilen yellow. Jika dari sampel takjil yang diambil, ditemukan empat kandungan tersebut, petugas akan melakukan tindakan lanjutan,” ungkap dr Dini, Rabu (29/03/2023)
Bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya jika dikonsumsi masyarakat tidak secara langsung dirasakan efeknya. Namun, jika dikonsumsi secara terus-menerus, efek jangka panjangnya adalah bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk menghindari mengkonsumsi produk makanan yang berwarna menarik, karena makanan yang berwarna terang lebih sering mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Untuk itu, disarankan agar masyarakat usahakan untuk memproduksi atau membuat makanan di rumah sendiri. Jika membeli, hati-hati dan waspada karena takjil yang terlihat menarik belum tentu aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, bijaklah dalam membeli takjil, jangan mudah tergiur dengan penampilan atau tampilan yang menarik.
“Kalau bisa usahakan produksi atau membuat makanan di rumah sendiri. Jika beli, hati-hati dan waspada yang mencolok bukan berarti enak. Jadi bijak lah dalam belanja takjil, jangan mudah tergiur,” pungkasnya (Fq)