Depok | pikiranrakyat.org – Jerawat adalah kondisi kulit yang umum terjadi di mana folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Menurut penelitian, sekitar 9,4 persen orang di seluruh dunia mengalami jerawat. Meskipun jerawat umumnya tidak membahayakan kesehatan secara keseluruhan, tetapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan terutama jika jerawatnya parah. Selain itu, jerawat juga dapat menyebabkan jaringan parut.
Jerawat biasanya muncul di wajah, dahi, dada, bahu, dan punggung atas. Kondisi ini dapat memberikan tekanan emosional, karena dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang dan menyebabkan kecemasan. Meskipun jerawat umumnya dialami oleh remaja dan dewasa muda karena perubahan hormonal, tetapi dapat terjadi pada usia dewasa, terutama pada wanita dengan riwayat keluarga berjerawat.
Namun, perlu diingat bahwa jerawat dapat diobati. Ada berbagai perawatan yang efektif untuk mengurangi jumlah jerawat dan mengurangi munculnya jaringan parut. Beberapa jenis jerawat yang umum meliputi jerawat jamur (pityrosporum folliculitis) yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur di folikel rambut, jerawat batu yang menyebabkan jerawat dan nodul yang dalam berisi nanah, jerawat hormonal yang terjadi pada orang dewasa dengan produksi sebum yang berlebihan, dan jerawat nodular yang merupakan bentuk jerawat parah dengan jerawat di permukaan kulit dan nodul yang lembut di bawah kulit.
Jerawat dapat menyebabkan kulit terasa kasar dan tidak rata, perubahan warna kulit seperti bercak atau bintik hitam, kemerahan, pembengkakan, peradangan, serta rasa sakit dan nyeri ketika disentuh atau tidak. Penting untuk tidak memencet jerawat karena dapat meningkatkan risiko bekas luka. Jerawat terbentuk ketika folikel rambut atau pori-pori tersumbat oleh sebum, bakteri, dan sel kulit mati. Hal ini menyebabkan peradangan yang dapat terlihat sebagai kemerahan di sekitar jerawat.
Meskipun para ahli belum sepenuhnya memahami mengapa beberapa orang mengalami jerawat sementara yang lain tidak, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat berkontribusi atau memperburuk kondisi jerawat. Mengorek atau memencet jerawat juga dapat menyebabkan bekas luka, oleh karena itu, tidak disarankan untuk melakukannya.
Jika Anda mencurigai memiliki jerawat, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendapatkan diagnosis dari dokter kulit yang bersertifikat. Dokter kulit dapat mengidentifikasi jenis lesi dan tingkat keparahannya untuk mengembangkan rencana perawatan yang sesuai. Ada berbagai cara untuk mengobati jerawat, termasuk obat oral, obat topikal, dan terapi kulit, yang direkomendasikan berdasarkan usia, jenis jerawat, dan tingkat keparahannya. Tujuan pengobatan adalah menghentikan pembentukan jerawat baru dan menyembuhkan noda yang ada pada kulit.
Selain perawatan medis, ada juga langkah yang dapat diambil di rumah untuk membantu menghilangkan jerawat, seperti mencuci kulit dengan air hangat dan pembersih yang lembut setidaknya sekali sehari, menghindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol atau bahan iritan lainnya, menghapus riasan sebelum tidur, memilih pelembab bebas minyak, dan menghindari memencet jerawat.
Jika jerawat tidak membaik setelah sepuluh minggu perawatan di rumah, disarankan untuk menghubungi dokter kulit. Jerawat yang sedang atau parah sebaiknya selalu diperiksakan oleh dokter kulit, karena bentuk yang lebih parah lebih cenderung menyebabkan jaringan parut dan memerlukan perawatan yang lebih kuat daripada obat yang dijual bebas. (In)