Depok | pikiranrakyat.org – Mohammad Idris, Wali Kota Depok, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedang melakukan analisis dan penelitian untuk memahami faktor internal dan eksternal yang menyebabkan terjadinya tawuran antara remaja dan pelajar. Selama bulan Ramadan, insiden tawuran ini sering terjadi di kota tersebut.
Kiai Idris, begitu ia biasa dipanggil, menjelaskan bahwa pemerintah harus melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk mengetahui akar permasalahan yang mendasari tawuran ini, sebelum memberikan solusi yang tepat. Seperti orang yang sakit, harus didiagnosis terlebih dahulu apa penyakitnya, agar pengobatan yang diberikan tepat sasaran.
Dilansir dari berita.depok.go.id, Kiai Idris mengatakan bahwa komite, kepala sekolah, dan pengawas terus diberikan pengingat untuk memberikan edukasi kepada pelajar tentang bahaya tawuran. Menurutnya, pendidikan yang tepat dan kreatif seperti permainan dapat membantu mengurangi jumlah tawuran, ujar Idris, Jumat (31/03/2023)
Namun, Kiai Idris menekankan bahwa jika tawuran sudah terjadi, tindakan kepolisian diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini.
“Hal ini menjadi ranah kepolisian dan kerjasama dengan TNI dan Pemerintah Kota, khususnya Satpol PP juga diperlukan,”tuturnya.
Dalam rangka mengatasi masalah tawuran ini, Kiai Idris menekankan pentingnya pendekatan holistik, yang mencakup aspek-aspek sosial, psikologis, dan keamanan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pelajar dan masyarakat secara umum, pungkas Walikota Depok. (Roni)
