Depok | pikiranrakyat.org – Tar dalam rokok adalah zat berbahaya yang mengandung bahan kimia penyebab kanker (karsinogenik) dan memiliki efek samping yang serius terhadap kesehatan. Meskipun variasi rendah tar ada dalam rokok, hal ini tidak mengurangi risiko penyakit secara keseluruhan. Sejak 2003, di Inggris, penggunaan istilah “rendah tar” dalam produk tembakau dianggap pelanggaran hukum karena dapat memberikan kesan bahwa ada pilihan yang lebih aman atau lebih sehat dalam merokok.
Tar adalah zat lengket berwarna coklat yang terbentuk setelah pembakaran produk tembakau. Zat ini dapat ditemukan dalam setiap produk tembakau yang dibakar, dan tingkatnya meningkat saat rokok dibakar. Tar dapat membentuk residu coklat atau kekuningan di dalam tubuh, dan bertanggung jawab atas risiko kesehatan terbesar yang terkait dengan merokok, termasuk berbagai jenis kanker.
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dan sebagian besar bahan kimia tersebut terdapat dalam tar yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Efek samping tar terhadap kesehatan sangat berbahaya. Asap rokok yang dihisap mengandung tar yang dapat tertinggal di paru-paru dan terakumulasi seiring waktu. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru, dan akhirnya menyebabkan penyakit paru-paru seperti emfisema, bronkitis, dan kanker paru-paru.
Selain itu, tar mengandung bahan kimia karsinogenik yang dapat memicu terbentuknya tumor ganas setelah berpindah ke bagian lain dari tubuh melalui aliran darah. Merokok juga dapat menyebabkan kanker mulut karena asap rokok langsung ditarik melalui mulut.
Efek merokok tidak hanya berdampak pada paru-paru dan mulut, tetapi juga terhadap otak. Paparan terbatas terhadap bahan kimia dalam asap rokok dapat menyebabkan perubahan pada otak perokok pasif, dan bahan kimia dalam rokok juga dapat terkait dengan gangguan kognitif seperti kesulitan belajar, gangguan memori, dan rendahnya keterampilan eksekutif.
Racun yang terkandung dalam tar dapat mempengaruhi setiap organ dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, merokok juga dapat meninggalkan noda kuning kecokelatan pada jari dan gigi perokok.
Jika Anda khawatir akan risiko penyakit akibat merokok, sangat disarankan untuk melakukan tes kesehatan organ dalam dan berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan diagnosis yang tepat dan membantu Anda dalam mengambil langkah-langkah untuk berhenti merokok. Berhenti merokok adalah keputusan yang penting untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko penyakit serius. (In)