back to top
spot_img
🌙 🕌 𝗧𝗮𝗾𝗮𝗯𝗯𝗮𝗹𝗮𝗹𝗹𝗮𝗵𝘂 𝗠𝗶𝗻𝗻𝗮 𝗪𝗮 𝗠𝗶𝗻𝗸𝘂𝗺 🕌 🌙 — Selamat Hari Raya 𝗜𝗱𝘂𝗹 𝗙𝗶𝘁𝗿𝗶 𝟭𝟰𝟰𝟲 𝗛 ✨ 🙏 Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. 🤲 𝗠𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗟𝗮𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗮𝘁𝗶𝗻.
🌙 🕌 𝗧𝗮𝗾𝗮𝗯𝗯𝗮𝗹𝗮𝗹𝗹𝗮𝗵𝘂 𝗠𝗶𝗻𝗻𝗮 𝗪𝗮 𝗠𝗶𝗻𝗸𝘂𝗺 🕌 🌙 — Selamat Hari Raya 𝗜𝗱𝘂𝗹 𝗙𝗶𝘁𝗿𝗶 𝟭𝟰𝟰𝟲 𝗛 ✨ 🙏 Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan melimpahkan rahmat serta keberkahan bagi kita semua. 🤲 𝗠𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗟𝗮𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗮𝘁𝗶𝗻.

Menguak Sejarah Kota Depok: 5 Bangunan Bersejarah, Satu di Tanah Sengketa!

Date:

DEPOK | Pikiranrakyat.org – Kota Depok yang terletak di selatan Jakarta bukan hanya dikenal sebagai kawasan penyangga ibu kota, tetapi juga menyimpan beragam bangunan bersejarah yang menjadi saksi perjalanan masa lalu. Gedung-gedung ini bukan hanya menawarkan keindahan arsitektur klasik, melainkan juga menyimpan cerita yang kaya akan nilai sejarah. Berikut lima bangunan bersejarah yang layak masuk dalam daftar kunjungan Anda.

1. Monumen Cornelis Chastelein, Titik Awal Sejarah Depok, Berlokasi di Jalan Pemuda, Kecamatan Pancoran Mas, Monumen Cornelis Chastelein pertama kali dibangun pada 1914 untuk menghormati jasa Cornelis Chastelein, pendiri komunitas awal Depok. Setelah sempat dihancurkan pada 1960, monumen ini direkonstruksi pada 2014 dan kini menjadi penanda titik nol kilometer Kota Depok.

Monumen Cornelis Chastelein pertama kali dibangun pada 1914 untuk menghormati jasa Cornelis Chastelein, pendiri komunitas awal Depok. Setelah sempat dihancurkan pada 1960, monumen ini direkonstruksi pada 2014
Monumen Cornelis Chastelein pertama kali dibangun pada 1914 untuk menghormati jasa Cornelis Chastelein, pendiri komunitas awal Depok. Setelah sempat dihancurkan pada 1960, monumen ini direkonstruksi pada 2014

2. Gereja GPIB Immanuel, Jejak Iman dari Abad 18. Didirikan pada tahun 1714, Gereja GPIB Immanuel dahulu dikenal sebagai “De Protestanse Kerk” dan menjadi tempat ibadah bagi para mantan budak yang telah dibebaskan oleh Chastelein. Terletak di Jalan Pemuda, gereja ini termasuk salah satu bangunan tertua di Depok yang kini berstatus cagar budaya.

Gereja GPIB Immanuel, Jejak Iman dari Abad 18. Didirikan pada tahun 1714, Gereja GPIB Immanuel dahulu dikenal sebagai "De Protestanse Kerk"
Gereja GPIB Immanuel, Jejak Iman dari Abad 18. Didirikan pada tahun 1714, Gereja GPIB Immanuel dahulu dikenal sebagai “De Protestanse Kerk”

3. Rumah Cimanggis, Warisan Era VOC Rumah Cimanggis yang dibangun pada 1775 ini dulunya merupakan kediaman istri Gubernur Jenderal VOC, Robertus van der Parra. Kini, bangunan bersejarah ini berada di dalam kompleks Universitas Islam Internasional Indonesia, yang hingga kini masih dalam sengketa lahan dengan ahli waris, difungsikan sebagai museum, membuka jendela sejarah kolonial di tanah Depok.

Rumah Cimanggis, Warisan Era VOC Rumah Cimanggis yang dibangun pada 1775 ini dulunya merupakan kediaman istri Gubernur Jenderal VOC, Robertus van der Parra. Kini sydah direvitalisasi usai demo dikarenakan sempat akan dirobohkan terkait bangunan kampus UIII dan masih bersrarus sengketa.
Rumah Cimanggis, Warisan Era VOC Rumah Cimanggis yang dibangun pada 1775 ini dulunya merupakan kediaman istri Gubernur Jenderal VOC, Robertus van der Parra. Kini sydah direvitalisasi usai demo dikarenakan sempat akan dirobohkan terkait bangunan kampus UIII dan masih bersrarus sengketa.

4. Jembatan Panus, Penghubung Klasik Depok-Bogor Didirikan oleh Stefanus Leander pada tahun 1917, Jembatan Panus membentang di atas Sungai Ciliwung, menghubungkan Depok dan Bogor. Dengan lebar sekitar 4 meter, jembatan ini dilengkapi tiang beton yang berfungsi sebagai alat ukur ketinggian air, sangat penting untuk pemantauan banjir di wilayah Jakarta.

Jembatan Panus, Penghubung Klasik Depok-Bogor Didirikan oleh Stefanus Leander pada tahun 1917,
Jembatan Panus, Penghubung Klasik Depok-Bogor Didirikan oleh Stefanus Leander pada tahun 1917.

5. Rumah Tua Pondok Cina, Pesona Arsitektur Kolonial Berada di Jalan Margonda, Rumah Tua Pondok Cina dibangun pada tahun 1841 oleh seorang arsitek Belandad an kemudian dimiliki oleh pedagang kaya keturunan Tionghoa, Lauw Tek Lok. Kini, bangunan ini telah disulap menjadi kafe di kawasan Margo City, namun tetap mempertahankan elemen arsitektur aslinya.

Rumah Tua Pondok Cina, Pesona Arsitektur Kolonial Berada di Jalan Margonda, Rumah Tua Pondok Cina dibangun pada tahun 1841 oleh seorang arsitek Belanda, kini keberadaan nya nyempil di pusat perbelanjaan.
Rumah Tua Pondok Cina, Pesona Arsitektur Kolonial Berada di Jalan Margonda, Rumah Tua Pondok Cina dibangun pada tahun 1841 oleh seorang arsitek Belanda, kini keberadaan nya nyempil di pusat perbelanjaan.

Menjelajahi bangunan-bangunan bersejarah ini bukan hanya membawa kita menyusuri lorong waktu Kota Depok, tetapi juga memperkaya pemahaman tentang pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya bagi masa depan.

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

Berita terkait
Related

Bakso Ghanjil Hadir di Depok, Sajikan Sensasi Lidah Dibalut Tahu Aci dan Pisang Bagol

DEPOK | Pikiranrakyat.org - Pecinta bakso di Depok kini...

Kadishub Jakarta Dinilai Lemah Tindak Pungli di Sudinhub Jakarta Pusat

JAKARTA | Pikiranrakyat.org -  Sorotan tajam terhadap praktik pungutan...

Warga Depok Wajib Tahu! Ada Sejarah Kelam di Balik Kota Depok, Begini Kisahnya!

DEPOK | Pikiranrakyat.org – Di balik kemegahan Kota Depok...

Pengelola Pasar Tradisional di Depok Diduga Lalai Kelola Sampah

Depok | Pikiranrakyat.org - Kondisi kumuh akibat tumpukan sampah...