pikiranrakyat.org | Pasokan Bitcoin di bursa kripto mengalami penurunan drastis dan mencapai level terendah sejak Februari 2018, menurut data dari perusahaan analitik on-chain Santiment. Penurunan besar ini terjadi setelah Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC) menuduh Binance dan Coinbase, dua bursa utama, telah menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar kepada pelanggan di Amerika Serikat. Dalam seminggu terakhir, sebanyak 6,4 persen pelanggan meninggalkan bursa tersebut.
Tren penurunan pasokan Bitcoin sudah terjadi sejak tahun 2020 ketika pasar mengalami penurunan harga yang signifikan. Ini menunjukkan bahwa para pedagang dan investor terus-menerus menarik Bitcoin mereka dari bursa untuk menyimpannya sendiri.
Data yang dikumpulkan dari cryptoquant menunjukkan bahwa sehari sebelum gugatan terhadap Binance, terdapat 2,155 juta BTC disimpan di platform perdagangan terpusat. Namun, sejak gugatan tersebut, sebanyak 22.263 BTC senilai USD 574,15 juta atau sekitar Rp 8,5 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.915 per dolar AS) telah ditarik dari bursa tersebut.
Saat ini, pasokan Bitcoin yang tersisa di platform perdagangan terpusat telah berkurang menjadi 15,72 juta Ether (ETH), menunjukkan penarikan sekitar 241.366 ETH senilai USD 422,78 juta atau sekitar Rp 6,2 triliun. Dalam seminggu terakhir, total nilai yang ditarik dari platform perdagangan terpusat, baik dalam bentuk Bitcoin maupun Ethereum, mencapai USD 996,94 juta atau sekitar Rp 14,8 triliun.
Data dari coinglass juga menunjukkan bahwa dalam tujuh hari terakhir, Binance mengalami penarikan sebesar 40.427 BTC, dengan 7.008 Bitcoin ditarik hanya dalam waktu 24 jam terakhir. Di sisi lain, Coinbase mengalami penambahan sebesar 2.959 BTC ke dalam cadangannya minggu ini, meskipun sebelumnya telah terjadi penarikan sebanyak 20 BTC.
Penarikan yang signifikan ini menunjukkan bahwa kepercayaan pelanggan terhadap bursa kripto terkemuka, seperti Binance dan Coinbase, telah terpengaruh oleh tuduhan SEC. Para pelanggan cenderung lebih memilih untuk mengamankan aset kripto mereka sendiri daripada mempercayakan bursa tersebut. Hal ini juga dapat mengindikasikan kekhawatiran yang muncul terkait regulasi dan keamanan aset kripto di pasar global.
Secara keseluruhan, penarikan besar-besaran pasokan Bitcoin dan Ethereum dari bursa kripto utama dalam seminggu terakhir mengindikasikan pergeseran yang signifikan dalam perilaku investor dan pedagang. Meskipun dampak jangka pendeknya masih sulit diprediksi, akan menarik untuk melihat bagaimana pasar kripto bereaksi dan beradaptasi dengan perubahan ini di masa depan. (In)