Jakarta | pikiranrakyat.org – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, secara tegas mengutuk serangan yang dilakukan oleh Rusia terhadap infrastruktur militer di dekat kota pelabuhan Laut Hitam, Mykolaiv, dan Odesa di Ukraina selatan. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh juru bicaranya, Stephane Dujarric, Guterres menyatakan keprihatinan atas efek negatif dari serangan tersebut.
Guterres menyampaikan bahwa serangan ini tidak hanya berdampak di dalam wilayah Ukraina saja, tetapi juga memiliki konsekuensi global yang serius. Salah satu dampak terlihat pada kenaikan harga gandum dan jagung di pasar internasional, yang menyebabkan kerugian bagi banyak orang, terutama mereka yang berada di wilayah-wilayah rentan di belahan dunia selatan.
Sebagai informasi latar belakang, harga gandum telah meningkat secara signifikan di pasar global setelah Rusia mengumumkan rencananya untuk memperlakukan kapal-kapal yang menuju pelabuhan di Ukraina sebagai potensi target militer. Pada 20 Juli 2023, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa semua kapal yang berlayar di Laut Hitam menuju pelabuhan Ukraina akan dianggap sebagai pembawa kargo militer, dan kapal-kapal tersebut akan dianggap terlibat dalam konflik Ukraina di pihak rezim Kyiv. Akibatnya, Moskow menarik diri dari kesepakatan yang sebelumnya menjamin jalur aman untuk pengiriman biji-bijian melalui Laut Hitam.
Gedung Putih menuduh Rusia berusaha menyalahkan Ukraina atas serangan terhadap kapal-kapal sipil. Namun, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa Rusia akan kembali ke kesepakatan awal jika tuntutannya dipenuhi, termasuk menghubungkan kembali bank pertanian Rusia ke sistem pembayaran global.
Serangan udara Rusia di kota pelabuhan Mykolaiv pada tanggal 19 Juli 2023, menyebabkan 18 orang terluka, termasuk lima anak-anak, yang kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan. Selain itu, serangan udara juga dilaporkan terjadi di Pelabuhan Odesa. Di wilayah Krimea yang dikuasai Rusia, serangan pesawat tak berawak menewaskan seorang gadis remaja menurut seorang pejabat yang didukung Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuduh Rusia sengaja menargetkan infrastruktur ekspor biji-bijian dalam serangan tersebut, dan hal ini membahayakan negara-negara yang rentan. Pemerintah Kyiv mendesak negara-negara lain di kawasan Laut Hitam untuk ikut campur tangan guna memastikan jalur yang aman bagi kapal-kapal kargo.
Sikap tegas dari Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menunjukkan keprihatinan dan kepedulian Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap situasi yang berkembang di Ukraina dan dampaknya yang meluas ke tingkat global. Semoga ada upaya yang lebih luas dari komunitas internasional untuk menghentikan eskalasi konflik dan mencari solusi damai bagi krisis yang sedang berlangsung.(Rz)