Bogor | pikiranrakyat.org – DP3A Kota Bogor menggelar Talkshow Penggunaan Media Online yang Aman dan Bijak di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Rabu (8/3/2023). Talkshow yang diikuti oleh 150 siswa SMP Negeri dan Swasta ini dibuka oleh Walikota Bogor Bima Arya yang juga berpesan kepada generasi muda.
“Secara teori ada enam faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Yang pertama adalah pola asuh orang tua. Apakah orang tua mengajarkan agama dan sopan santun? Apakah mereka mengajarkan disiplin dan menghormati orang tua? Jika jawabannya tidak, maka masa depan suram,” kata Bima Arya.
Namun, lanjutnya, bagi anak yang orang tuanya telah meninggal dunia, faktor kedua yang mempengaruhi tumbuh kembangnya adalah lingkungan sekitar, teman, atau tokoh masyarakat. Faktor ketiga yang juga berpengaruh adalah gizi dan asupan makanan karena dapat mempengaruhi daya pikir dan stamina anak. “Faktor keempat adalah game dan hiburan. Apa yang kita mainkan dan tonton bisa mempengaruhi cara berpikir kita,” jelasnya.
Ditambahkannya, faktor kelima adalah hiburan dan rekreasi. Sesekali mencari hiburan di media sosial boleh saja, tapi jika hidup hanya berputar di sekitar media sosial, maka hidup akan berakhir. Lagi pula, hiburan dan rekreasi bisa masuk ke alam bawah sadar. Terbukti banyak anak muda saat ini yang berpikir untuk tidak memiliki anak dan tidak ingin menikah.
“Jepang adalah negara besar, modern, dan maju, tetapi terancam punah karena malas menikah. Hiburan dan rekreasi kita menentukan keyakinan kita. Jadi berhati-hatilah dalam memilih hiburan dan rekreasi. Faktor keenam adalah eksplorasi. Untuk sejauh mana orang tua bisa membuat anak terus memiliki sikap menyelesaikan dan mengatasi masalah sendiri, jika tidak, maka anak akan bergantung pada orang tua,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala DP3A Kota Bogor, Dody Ahdiat mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan DP3A pertama yang didukung oleh Childfund dan Warga Upadaya. Mereka memang menyasar anak-anak SMP yang lebih rentan bermain media sosial dan membutuhkan pendidikan.
Tujuan dari kegiatan ini tentunya agar anak-anak yang mengikuti talkshow ini menjadi agen di sekolahnya masing-masing, bijak dalam menggunakan media sosial, bisa berkreasi di dunia nyata, berkarakter kuat dan menjadi generasi yang berkarakter.
“Setelah diskusi ini, akan ada kesepakatan bersama berupa pernyataan yang akan kami distribusikan dan sosialisasikan ke seluruh sekolah. Harapan kami setelah kegiatan ini, kasus pelecehan atau kekerasan di media sosial dapat berkurang, dan semakin banyak lagi kesadaran dari anak sekolah dan keterlibatan guru dan orang tua,” katanya. (Zamroni)