Jakarta | pikiranrakyat.org – Sebuah agen perjalanan khusus umrah, yang diidentifikasi sebagai PT NSWM, telah terjebak dalam skema penipuan, menyebabkan beberapa jamaah yang terdampar di Arab Saudi tidak dapat kembali ke rumah. Polisi telah menangkap para pelaku dan mengungkap modus operandi mereka.
Berikut rincian kasus penipuan agen perjalanan umrah PT NSWM, seperti dilansir detikcom pada Kamis, 30 Maret 2023:
Menurut Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, kasus tersebut ditangani polisi oleh Satgas Anti Mafia Umrah Polda Metro Jaya setelah mendapat laporan dari Kementerian Agama.
“Korban melapor ke KJRI Arab Saudi, terlantar dan tidak bisa pulang setelah menunaikan ibadah umrah,” kata Kombes Hengki kepada wartawan, Senin, 27 Maret.
Jemaah haji terdampar di Arab Saudi rata-rata selama 9 hari, bahkan ada yang tidur di jalanan. Selain itu, beberapa korban sama sekali tidak dapat berangkat ke Tanah Suci.
Polisi telah menangkap dan mendakwa tiga orang yang terlibat dalam kasus penipuan agen perjalanan umrah PT NSWM. “Para tersangka ditangkap pada 27 Februari 2023,” kata Kombes Hengki Haryadi, Selasa, 28 Maret 2020.
Dua tersangka merupakan pasangan suami istri, Mahfudz Abdulah alias Abi (52) dan Halijah Amin alias Bunda (48). Keduanya ditangkap di sebuah kamar hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Mereka adalah suami dan istri,” katanya.
Selain pasangan itu, lanjut Hengki, ada tersangka lain bernama Hermansyah (59) yang merupakan CEO PT NSWM, biro perjalanan umrah. Ketiganya dijerat Pasal 126 dan Pasal 119A Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah sebagaimana telah diubah dalam Pasal 126 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. “Hukuman maksimal 10 tahun,” tambahnya.
Salah satu tersangka penipuan agen perjalanan umrah sekaligus pemilik PT NSWM, Mahfudz Abdulah alias Abi (52), kedapatan sebagai pelaku berulang dalam kasus serupa. “Tersangka MA juga merupakan pelaku berulang dalam kasus yang sama,” kata Kasubdit Agama Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, AKBP Joko Dwi Harsono, Selasa, 28 Maret 2019.
Joko menjelaskan, kasus sebelumnya terjadi pada 2016. Saat itu, MA adalah pimpinan PT GAM. Ia menawarkan paket umrah kepada para korbannya dengan harga berkisar Rp 13-19 juta. Banyak calon jemaah yang sudah membayar biaya tersebut namun tidak bisa berangkat.
Dalam kasus penipuan agen perjalanan umrah terbaru yang melibatkan PT NSWM, pelaku diduga telah menipu lebih dari 500 korban. Lebih lanjut, total kerugian ditaksir lebih dari Rp 100 miliar.
Diketahui PT NSWM memiliki lebih dari 300 cabang di seluruh Indonesia. “Informasi terakhir keseluruhan 316 (cabang),” kata Kasubdit Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Kompol Ratna Quratul Aini, Rabu, 29 Maret 2019.
Ratna yang juga tergabung dalam Satuan Tugas Anti Mafia Umrah Polda Metro Jaya mengungkap modus operandi pelaku penipuan travel agent umrah. Korban dijanjikan diskon Rp 2 juta jika bisa membawa 9 jemaah tambahan.(Rz)
