Jakarta | pikiranrakyat.org – Penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 telah menyebabkan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah ajang internasional tersebut. Padahal, Indonesia telah berusaha keras untuk menyambut dan menyukseskan ajang tersebut, termasuk merevitalisasi beberapa stadion sepak bola di kota – kota yang telah ditentukan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, bahwa biaya merevitalisasi stadion mencapai ratusan miliar rupiah. Ada lima stadion yang direvitalisasi, diantaranya ada di Palembang, Bandung, Solo, Bali, dan Surabaya. Kementerian PUPR bertugas untuk memastikan stadion – stadion tersebut sesuai standar FIFA dan Basuki menjamin bahwa proses revitalisasi akan rampung sebelum April 2023.
“Itu Rp175 miliar semua. Ada lima stadion yang dipakai, terus yang 20 (lapangan) untuk latihan. (Stadion yang direvitalisasi, red.) ada di Palembang, Bandung, Solo, Bali, dan Surabaya”, Basuki Kamis 30/3/2023.
Namun, semua usaha keras tersebut sia – sia karena penolakan terhadap Timnas Israel. Indonesia dipaksa untuk membatalkan tuan rumah Piala Dunia U-20. Meskipun demikian, kita tetap harus menghargai keputusan FIFA dan menghormati prinsip – prinsip yang dipegang teguh oleh organisasi tersebut.
“Persiapan menuju itu (100 persen). (Sebelum April 2023) kami siap. Semua yang masuk dalam program (Piala Dunia) U20 dan tempat untuk latihan (juga siap)”, janji Basuki.
Dalam situasi ini, kita harus mengambil pelajaran dan memperkuat kebijakan yang berkelanjutan untuk memajukan sepak bola di Indonesia. Perluasan stadion dan pengembangan lapangan sepak bola harus terus dilakukan agar Indonesia dapat menjadi tuan rumah ajang sepak bola internasional yang lebih besar dan terkenal di masa depan.(Arf)