pikiranrakyat.org | Volume perdagangan kripto mengalami penurunan signifikan dan mencapai posisi terendah tahunan di kuartal kedua 2023. Data yang dirilis oleh Kaiko menunjukkan bahwa banyak perusahaan mengurangi aktivitas perdagangan mereka selama periode ini. Menurut laporan CoinDesk pada tanggal 16 Juni 2023, volume harian rata-rata untuk 10 token teratas (tidak termasuk stablecoin) adalah sebesar USD 10 miliar atau sekitar Rp 149 triliun, dibandingkan dengan volume harian rata-rata sebesar USD 18 miliar atau sekitar Rp 268,3 triliun pada kuartal pertama tahun ini.
Penurunan volume perdagangan ini bisa diatribusikan kepada meningkatnya tindakan keras dalam regulasi yang diterapkan baru-baru ini. Hal ini mungkin telah mendorong pedagang dan pembuat pasar untuk mengurangi aktivitas mereka dalam industri kripto. Pada minggu sebelumnya, dua bursa kripto terbesar, yaitu Binance dan Coinbase, menghadapi tuntutan hukum dari Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat.
Dalam hal pangsa pasar token individu dari volume perdagangan di kuartal kedua, terjadi pergeseran signifikan. Bitcoin, yang sebelumnya merupakan token teratas, mengalami penurunan pangsa sekitar 20 poin persentase sejak puncaknya pada akhir Maret. Sebaliknya, Ether berhasil mengungguli Bitcoin dengan meningkatkan pangsa sebesar 5 poin persentase. Selain itu, BNB Binance juga mengalami peningkatan pangsa dari 2 persen menjadi lebih dari 7 persen dalam beberapa hari terakhir. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran akan regulasi yang menimpa Binance.
Penurunan volume perdagangan kripto tidak hanya disebabkan oleh ketatnya aturan yang diterapkan oleh regulator AS. Pasokan Bitcoin di bursa kripto juga telah menurun mencapai level terendah sejak Februari 2018, berdasarkan data dari perusahaan analitik on-chain Santiment. Penurunan signifikan ini terjadi setelah SEC menuduh Binance dan Coinbase, dua bursa utama, telah menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar kepada pelanggan di Amerika Serikat. Akibatnya, sekitar 6,4 persen dari pengguna meninggalkan bursa-bursa tersebut dalam seminggu terakhir.
Penurunan pasokan Bitcoin dari bursa kripto telah terjadi sejak tahun 2020, ketika mencapai puncaknya selama periode pasar bearish. Hal ini menunjukkan bahwa pedagang dan investor terus mengambil Bitcoin mereka dari bursa untuk menyimpannya secara mandiri, mungkin untuk menjaga keamanan dan kendali atas aset kripto mereka.
Secara keseluruhan, volume perdagangan kripto mengalami penurunan signifikan pada kuartal kedua tahun 2023. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya tindakan keras dalam regulasi, tuntutan hukum terhadap bursa kripto terbesar, pergeseran dalam pangsa pasar token individu, dan penurunan pasokan Bitcoin di bursa kripto. Industri kripto sedang menghadapi tantangan yang serius dalam menghadapi peraturan dan kebijakan yang terus berubah, namun masa depannya tetap menjadi fokus perhatian para pelaku pasar dan pengamat industri. (In)