Aceh Timur | pikiranrakyat.org – Sebuah kisah pilu melanda Ibu Puteh (60), seorang janda di Aceh Timur, ketika mendapat kabar bahwa anaknya, Muhammad Nasir (36), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Pulau Penang, Malaysia, telah meninggal dunia. Nasir, yang merantau selama 20 tahun, menghembuskan nafas terakhirnya pada 9 Agustus 2023. Tangis dan duka mendalam mengiringi kepulangan jenazahnya ke kampung halaman, berkat peran aktif Haji Uma, anggota DPD RI asal Aceh.
Haji Uma, nama akrab dari H. Sudirman, S.Sos, turut tergerak untuk membantu proses pemulangan jenazah Nasir. Terdapat kendala besar dalam biaya pemulangan, yang mencapai sekitar 17,2 juta rupiah. Jenazah Nasir sempat terhenti selama satu hari di Penang, Malaysia, karena biaya yang tidak mencukupi.
Pesan duka dari keluarga Nasir sampai kepada Haji Uma melalui stafnya, Muhammad Furqan. Geuchik Gampong Matang Kumbang, Kecamatan Simpang Ulim, juga mengirimkan permohonan bantuan kepada Haji Uma. Tanggapan cepat dari Haji Uma membawa harapan baru bagi keluarga Nasir.
Dalam komunikasi yang panjang dan penuh kerja sama, Haji Uma berhasil mengatasi kendala biaya pemulangan. Haji Uma pribadi menyumbangkan 7 juta rupiah, sementara keluarga berkontribusi 6 juta rupiah. Sumbangan juga datang dari warga Aceh dan operator kuper melalui Sulaiman di Malaysia, yang turut membantu dengan sumbangan sebesar 4,2 juta rupiah.
Tidak hanya berhenti pada bantuan finansial, Haji Uma juga mengirimkan surat kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pusat dan BP3MI Provinsi Aceh, untuk memfasilitasi keluarga dalam mendapatkan bantuan ambulance. Ambulans tersebut akan mengantar jenazah dari Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, ke kampung halaman Nasir di Kabupaten Aceh Timur.
“Jenazah Almarhum M. Nasir tiba di Kuala Namu pada 11 Agustus 2023 pukul 18:00 sore dan kemudian diantar menggunakan ambulans BP3MI sampai ke rumah duka pada pukul 2:30 dini hari di Desa Matang Kumbang, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur,” ujar Haji Uma, Sabtu (12/08/2023)
Kedatangan jenazah Nasir disambut dengan isak tangis oleh keluarga dan duka mendalam oleh Ibu Puteh. Haji Uma menyampaikan belasungkawa atas musibah ini, berharap keluarga tetap tabah dan berserah kepada Allah. Meskipun Haji Uma tidak bisa hadir di rumah duka karena tugas di Jakarta, ia tetap memberikan dukungan dan pesan kepada keluarga.
“Kita berharap keluarga dapat tabah dan ikhlas menerima cobaan ini. Kita doakan semoga Allah SWT menempatkan almarhum Muhammad Nasir di tempat terbaik, Amin,” ungkap Haji Uma.
Haji Uma juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu proses pemulangan, termasuk Sulaiman, Saiful, Nawan di Penang, warga Aceh di Malaysia, BP2MI Pusat, BP3MI Aceh, serta masyarakat Desa Matang Kumbang beserta perangkat desa yang turut memberikan bantuan dalam proses pemulangan jenazah Muhammad Nasir. (Rizki.M)