Depok | pikiranrakyat.org – PKI (Partai Komunis Indonesia) adalah salah satu partai politik yang pernah ada di Indonesia dan menganut ideologi komunis. Partai tersebut resmi dibubarkan pada tanggal 12 Maret 1966, melalui Keputusan Presiden Nomor 1/3/1966 yang dikeluarkan oleh Soeharto, bertindak atas nama Presiden Soekarno.
PKI, atau Partai Komunis Indonesia, adalah salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia. Kehadirannya kala itu menarik pengikut dari berbagai latar belakang, antara lain intelektual, buruh, dan petani.
Sejarah Berdirinya PKI Hingga Bubar Sejarah PKI dimulai ketika Henk Sneevliet, seorang tokoh sosialis Belanda, memprakarsai berdirinya Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda.
Awalnya, ISDV hanya beranggotakan 85 orang dari dua partai sosialis Belanda yang berbeda. Namun, setahun kemudian, keanggotaan ISDV bertambah menjadi 134 orang. Saat itu, sebagian anggota ISDV juga tergabung dalam Sarekat Islam, organisasi Islam yang berkembang pesat. Salah satu anggota tersebut adalah Semaoen.
Semaoen kemudian memimpin Sarekat Islam Semarang dan mengorganisir pemogokan buruh. Dia juga secara terbuka menentang pemerintah kolonial Belanda. Akibatnya, Sneevliet diusir dari Hindia Belanda oleh pemerintah kolonial.
Pada tahun 1920, ISDV berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia, dengan Semaoen sebagai ketuanya dan Darsono sebagai wakil ketua, keduanya berperan penting dalam pendirian partai tersebut.
Menurut situs web Provinsi Sumatera Barat, tujuan utama PKI pada awalnya adalah untuk menentang imperialisme dan kapitalisme di bawah pemerintahan Belanda dengan membangun serikat buruh dan meningkatkan kesadaran politik di kalangan petani.
Menurut sumber yang sama, Aidit dan Dipa Nusantara yang menjabat sebagai Ketua Partai Komunis Indonesia pada tahun 1951 menjadikan PKI sebagai salah satu partai komunis terbesar di dunia. Pada tahun 1965, PKI memiliki sekitar 3,5 juta anggota, dengan tambahan 3 juta dari gerakan pemudanya.
PKI juga menguasai gerakan serikat buruh dengan 3,5 juta anggota dan Barisan Tani Indonesia dengan 9 juta anggota. Selain itu, ia memiliki gerakan afiliasi seperti organisasi perempuan Gerwani, organisasi penulis dan seniman, dan gerakan militer. Hal ini membuat PKI memiliki lebih dari 20 juta anggota dan pendukung pada saat itu.
Namun karena penentangannya terhadap imperialisme Belanda, PKI menghadapi permusuhan dari pemerintah kolonial karena dianggap sebagai penghasut revolusi di Jawa dan Sumatera. Akibatnya, pemerintah Indonesia melarang PKI dan mengasingkan beberapa pemimpinnya.
Kemudian, pada 12 Maret 1966, di bawah kepemimpinan Soeharto, menyusul dikeluarkannya perintah “Supersemar”, diberlakukan kebijakan pelarangan resmi organisasi yang terkait dengan PKI. Selanjutnya pada tanggal 5 Juli 1966, dikeluarkan Ketetapan MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) Nomor XXV Tahun 1966 yang ditandatangani oleh Ketua MPRS Jenderal AH Nasution yang membubarkan PKI dan melarang penyebaran paham komunis, marxis, dan leninis. ideologi.
Demikian pembahasan tentang sejarah berdirinya PKI dan pembubarannya. Saya harap Anda menganggapnya informatif!. (In)