Reporter: Sawijan
Jakarta | pikiranrakyat.org – Polisi mengungkap pria berinisial AH membuat konten video hoaks terkait Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran serta Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo karena motif ekonomi.
Diketahui, konten berisi narasi hoaks itu dibuat oleh tersangka AH dan diunggah ke akun snack video @rakyatjelata_98.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan dalam konferensi pers, pada Kamis (28/7). mengungkapkan,Karena motif ekonomi, di mana tersangka ini setiap upload video postingan akan mendapatkan uang dari snack video.
Berapa keuntungan yang diraup tersangka dari pembuatan dan penyebaran video hoaks tersebut belum di ketahi keuntungannya.
Pemilik akun @rakyatjelata_98 ditangkap soal Video Fadil Imran & Ferdy Sambo.
Namun, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menyebut bahwa semakin banyak video itu ditonton, maka pundi-pundi yang diperoleh tersangka pun makin besar.
“Minimal itu Rp50.000 – Rp100.000 kalau ada orang nonton, mungkin satu orang nonton. Jadi makin banyak orang nonton, semakin banyak dia mendapatkan keuntungan tersebut,” ucap Auliansyah.
Sebelumnya, polisi menangkap karena membuat dan menyebarkan konten video yang berisi narasi hoaks soal Irjen Fadil Imran serta Irjen Ferdy Sambo. Video itu diunggah dalam akun snack video @rakyatjelata_98.
Berdasarkan pemeriksaan, AH mengaku bahwa narasi dalam video yang dibuatnya bersumber dari akun Twitter dan channel Telegram Opposite6890.
“Kemudian tersangka edit dengan ditambahkan redaksi suara oleh tersangka menggunakan aplikasi tertentu selanjutnya diunggah di akun snack video @rakyatjelata_98,” Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan dalam konferensi pers, pada Kamis (28/7).
Dalam video yang diperoleh, tersangka membuat konten video yang membahas soal pengungkapan kasus narkoba oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta pada akhir tahun 2021.
Kombes Edwin Harianja yang kala itu menjabat sebagai Kapolresta Bandara Soetta disebut sebagai anak kesayangan Irjen Ferdy Sambo sehingga kasus narkoba itu dihentikan penyidikannya.
Masih dalam narasi video itu, Polda Metro Jaya juga disebut menutupi dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Edwin selaku Kapolres
Padahal, Kasat Narkoba Polresta Bandara Soetta AKP Nasrandy dan sembilan anggotanya dicopot dan diperiksa buntut dugaan pelanggaran disiplin dalam kasus narkoba tersebut.
Disebutkan bahwa kasus Edwin itu disenyapkan sebab yang bersangkutan merupakan anak kesayangan dari Ferdy Sambo.
“Kombes Pol Edwin Harianja dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Bandara Soekarno-Hatta. Lalu uangnya Rp40 miliar diberikan untuk Fadil Imran sebagi Kapolda Metro karena merasa dilangkahi dan Rp10 miliar untuk Kapolres Bandara Soetta.
Bagaimana nasib institusi Polri jika perwiranya menjadi bekingan kartel narkoba? Copot kapolda Fadil Imran sebelum terlambat,” demikian narasi dalam video tersebut. (sw)